Pemimpin syiah Jafariyah Nawawi Husni Mengatakan, "Dalam melaksanakan ritual agama/ibadah kepada Allah dan mengikuti sunnah rasul saw. syiah ja'fariyah merujuk pada tuntunan fiqih imam ja'far shadiq bin muhammad Al baqir bin ali zainal abidin bin husain bin ali bin abu thalib. Adapun kelompok muslim sunni/ahlus sunnah wal jama'ah dalam melaksanakan ibadah merujuk pada tuntunan fiqih imam hanafi, imam maliki, imam syafi, imam hanbali. Perbedaan kedua mazhab dapat disadari dan dipahami karena ijhtihad dan periwayatan hadits dari sumber yang berbeda. Namun kedua mazhab ini menjadikan Al qur'an sebagai pedoman dan rujukan tertinggi. Maka masing-masing sebagai pengikut kedua mazhab ini untuk tidak saling berkata sesat satu sama lain walaupun berbeda dalam prinsip-prinsip fiqih, namun kedua mazhab ini tetap dalam keyakinan bahwa tiada tuhan selain Allah muhammad adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Maka kami pengikut mazhab ja'fari meminta mui maluku utara menarik kembali pernyataan karena telah mengeluarkan fatwa sesat terhadap satu mazhab islam yang diakui eksistensinya dalam dunia islam. Fatwa mui maluku utara juga mengakibatkan terjadi perpecahan pada umat dan memicu timbulnya intimidasi dan diskriminasi pada satu kelompok oleh kelompok yang lain. Dan jelas-jelas teleh bertentangan dengan pancasila dan UUD 45 yang merupakan dasar bagi NKRI."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H