"GADIS JENAKA"
Di langit abu-abu,
Ku toreh sebuah kisah tentang gadis jenaka.
Yang sedang jatuh cinta.
Ia bercerita tentang cintanya yang tak semua terbalas.
Ia berharap pada angin.
Ia tersenyum pada sunyi.
Ia mengeluh pada hujan.
Hatinya tak menentu seperti gelombang.
Laut sepertinya sedang tak baik-baik saja.
Langit meneduhkan dari sinar sang mentari.
Dan gadis itu pergi jauh.
Di langit abu-abu,
Ku sisipkan namamu dan semua cerita kegelisahan rasa.
Tentangmu yang begitu canggung dan tak berani menatapku.
Tentang diam dan bisunya perasaanmu yang tak sanggup disampaikan.
Bila suatu saat nanti kutemukan dirimu,
Ingin aku sampaikan pesan,
Bahwa aku pernah menaruh hati.
Lalu terjatuh ke palung yang sangat dalam.
Dan kemudian tertidur mati rasa.
Hingga saat tersadar malah asik membayangkan si gadis jenaka.
Di langit abu-abu,
Diriku dan dirimu saling tahu.
Orang-orang mengira ini hanya rasa percaya para pengemudi udara.
Perihal menjaga langit yang tak sepenuhnya biru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H