Kalau boleh aku mengemis pada waktu,
Aku akan merengek meminta pergi kepada masa lalu.
Bukan ingin kembali pada hal sendu,
Tapi kembali untuk memperbaiki apa yang tak bisa ku hargai dulu.
Orang lain tertikam sakit berulang kali.
Membekas dan tak terobati.
Sedikit menyesal, tapi ku adukan dengan merapal.
Awal menggebu-gebu, ujungnya semua rancu.
Lain waktu aku mungkin akan tiba di denting terpagi masa ini.
Melihat cakrawala berkabut dan menetap dalam bahagia berkemelut.
Temanku bilang aku akan baik-baik saja.
Nyatanya tidaklah sulit untuk aku sembuh dari yang lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H