"TELUK ALASKA"
Aku terdiam dalam dingin.
Di atas laut lepas dan di bawah cahaya mentari.
Terombang-ambing keraguan.
Di tanah hijau negeri kutub.
Sedikit hangat oleh api yang membakar kayu dalam dinding tungku.
Apalah daya ditahan rayu.
Sampai kapan harus terus mengingat.
Yang terjatuh kemudian tersungkur tidur.
Hanya monolog yang berjabat akhirnya.
Hebat jika seterusnya, tapi angan belajar lebih sabar.
Alam meyakinkan kesungguhan.
Izinkan berjabat di langit-Mu oleh ruang takdir.
Bagaimana jadinya jika dua belah lautan lepas yang berbeda bertemu pada satu titik?
Dengan arus yang berlawanan.Â
Apakah akan saling tarik menarik.
Mendominasi atau justru menyatu.
Di teluk, keduanya dipertemukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H