Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah sebuah kebijakan yang pernah diterapkan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia pada 17 September 1901 yang berisi program-program sebagai kewajiban moral untuk mensejahterakan para penduduk wilayah jajahan. Politik ini dibuat oleh Ratu Wilhelmina dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat kolonial yang berfokus pada desentralisasi politik, kesejahteraan rakyat, dan efisiensi. Terkait isinya, terdapat tiga program utama, yakni irigasi, edukasi, dan emigrasi.Â
Melalui program irigasi, pemerintah Hindia Belanda melakukan pembangunan fasilitas seperti sarana dan prasarana untuk menyokong aktivitas pertanian serta perkebunan yang meliputi pembuatan waduk, perbaikan sanitasi, jalur transportasi pengangkut hasil tani, dan lain-lain dengan tujuan untuk menunjang kesejahteraan rakyat. Melalui program edukasi, pemerintah Hindia Belanda meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengadakan sekolah untuk rakyat agar angka buta huruf di Indonesia dapat berkurang. Melalui program emigrasi, pemerintah Hindia Belanda mendirikan pemukiman baru di Sumatera yang disediakan untuk tempat perpindahan rakyat dengan tujuan untuk meratakan penduduk karena Jawa dan Madura sudah sangat ramai penduduk hingga mencapai 14 juta jiwa.
Dalam program edukasi, pemerintah kolonial Hindia Belanda ternyata punya niatan buruk. Mereka ingin memperoleh tenaga kerja dengan kualitas SDM tinggi namun dengan upah rendah. Program edukasi yang awalnya ditujukan untuk semua golongan, pada kenyataannya didominasi oleh orang-orang kaya atau dari kalangan bangsawan saja sehingga terjadi diskriminasi dalam hal pendidikan. Tetapi ada juga dampak positif dari Politik Etis karena program edukasi yang diberikan dalam Politik Etis melahirkan kaum terpelajar dari kalangan pribumi. Mereka inilah yang kemudian mengawali era pergerakan nasional dengan mendirikan berbagai organisasi yang berjuang melalui pemikiran, pengetahuan, hingga politik. Beberapa di antaranya adalah Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Indische Partij, dan lain-lain.
Intinya, Meskipun terjadi penyelewengan yang menimbulkan dampak negatif, Politik Etis setidaknya juga menghadirkan beberapa dampak positif bagi bangsa Indonesia karena adanya berbagai organisasi pergerakan ini yang menjadi partai politik untuk memperjuangkan kesetaraan atau merintis upaya kemerdekaan bagi Indonesia.
Jofelix Eustazio, 2022 Peran Pendidikan Dalam Menanggulangi Kemiskinan dan Kriminalitas di Wilayah Jakarta.Â
Kata Kunci : Politik Etis, Pendidikan, Irigasi, Edukasi, Emigrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H