tanda tanda perusahaan dimana saya bekerja akan bangkrut sebenarnya sudah nyata. awal 2011 hampir semua supplier menghentikan supply barang mereka. Di gudang hanya tersisa barang barang elektronic stock lama. Di store, hanya ada display yang siap dijual dengan discount ala kadarnya. Lalu tak ada lagi promosi dari orang marketing, toko pun sepi pembeli. Kuburan di hari jum,at lebih meriah dari toko saya yang megah dan besar.
Ada yang salah ? Pastilah ada. Pihak management mengklaim para salesman tak becus kerja. Mereka memperlihatkan grafik penjualan yang lebih mirip plosotan anak TK. Lagi lagi, orang paling bawah lah yg menjadi kambing hitam.
lalu aksi pemecatanpun terjadi begitu cepat dan berantai. banyak dari mereka kehilangan pekerjaan dalam hitungan hari. pada waktu itu, setiap kali melihat rekan yang membawa surat pemecatan, saya selalu bertanya dalam hati, bagaimana nasib mereka? Bagaimana nasib keluarga mereka ? Lalu kapankah giliran saya? Rasa takut itu seperti bayangan sendiri, selalu ikut kemana saya pergi.
akhirnya, datang juga giliran saya. Hampir tak percaya bahwa setelah bekerja selama 5 tahun di saudi, saya menerima surat pemecatan untuk yg pertama kali selama seumur hidup. Kacau kah saya ?
dua dari teman seangkatan memutuskan pulang ke indo dengan mengandalkan uang pesangon mereka. Tetapi saya memilih tetap tinggal. Apalagi pada waktu itu lagi Indonesia dan Saudi tengah panas karena kasus pemancungan TKW. Pikir saya, jika saya pulang ke indo maka pastilah sulit mencari visa untuk kembali bekerja.
Akhirnya, setelah tanya sana sini, ternyata dengan bangkrutnya perusahaan justru mereka malah membebaskan para karyawannya untuk mencari kerja di luar. dan ini tentu saja sangat menguntungkan saya, karena kasus semacam ini sangat jarang terjadi di saudi. Biasanya, begitu mereka bangkrut maka mereka akan memulangkan serentak para pekerjanya.
Keuntungan saya adalah, saya bisa mencari kerja di berbagai macam instansi. Sehingga kelak, jika mereka menerima maka secara otomatis maka visa saya pun akan berubah. Karena pada saat ini visa saya hanyalah worker, di mana visa tersebut tergolong kelas dua di bawah visa skill. Sedangkan keuntungan memiliki visa skill adalah kita bisa mengajukan permohonan visa utk keluarga kita, terutama anak dan istri.
akan tetapi, perpindahan owner juga tidak semudah yang kita bayangkan. Apalgi sekarang kerajaan mengeluarkan peraturan baru, bahwa para pekerja minimal harus bekerja dengan satu owner minimal 2 tahun. Sebelum jangka waktu itu terpenuhi, mereka tidak boleh berganti owner .
Saat ini, saya bebas bekerja di mana saja. Di riyadh, lapangan kerja tersedia begitu banyak. saya harus bisa memilih perusahaan terbagus untuk berpindah owner. Musim dingin ini, begitu banyak hal saya lewati. Dan saya sangat bersyukur, menjadi bagian dari segelintir manusia yang masih bisa bernapas lega...karena saya tahu, matahari masih ada esok pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H