Mohon tunggu...
Joe Vanca
Joe Vanca Mohon Tunggu... -

Aku senang membaca berbagai hal untuk menambah wawasanku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Promosi Liar Para pedagang di Gedung Parlemen

13 Juni 2013   14:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

".. Big Sell, diskon 90%." Sepintas promosi ini menggiurkan bagi siapapun yang melihatnya, terlebih untuk orang yang sering keluar masuk pusat perbelanjaan.

Menjelang perhelatan pemilu 2014, para pedagang di Parlemen (parpol),  gencar menawarkan barang dagangannya, disertai promosi yang cukup menggiurkan.

"dipilih dipilih, kualitas bintang 5 harga kaki 5," demikian teriakkan seorang pedagang  sambil memamerkan barang dagangannya.

Sepanjang perjalanan sering dijumpai poster poster yg menampilkan gambar caleg dari suatu parpol. Ada yg tinggi tegap dan berkumis lebat , sampai yang cantik plus sexy atau  sosok yg anggun dng balutan assesories keagamaan. bahkan ada sosok yang wajahnya sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang, karena sosok tersebut sering tampil di televisi (sinetron).

Ibarat menjual makanan, kita hanya diperlihatkan bentuk atau kemasan dari makanan tersebut tanpa ada penjelasan lebih lanjut, misalnya : apakah makanan tersebut higienis, apakah tidak mengandung zat2 yang membahayakan tubuh, dsb

Begitulah kecendrungan yg dilakukan Parpol dalam mengkampanyekan caleg mereka, gak peduli kualitas atau rasa, yang penting si caleg bisa dikemas dengan baik dan berharapa ada pembeli yang tertarik. Sehingga tidak asing bila nama nama seperti :  Ikang Fawzi, Dessy Ratnasari, Jeremy Thomas (Pan), Jamal Mirdad, Irwansyah (Gerindra), sampai Mat Solar (pemeran Bajuri) ikut beraksi memperebutkan kursi dewan.

Mereka (parpol) menganggap figur2 yg ditampilkan sebagai caleg, dapat merebut hati masyarakat, sehingga perolehan suara parpol tesebut melambung. Kesannya Parpol tidak lagi peduli apakah para caleg tsb mempunyai kemampuan yang baik untuk menyampaikan aspirasi pemilihnya atau mengawal kebijakan yang dijalankan pemerintah, yang penting DAGANGAN LAKU.

Pesan :" jangan makan suatu jajanan yg tidak jelas kandungannya, spy anda terhindar dari hal2 yg tidak dinginkan (misal sakit)."

Begitupun halnya dengan para caleg, jangan memilih orang yang tidak jelas rekam jejaknya, kalo anda tidak ingin negri yang kita cintai ini sakit, karna perilaku buruk para politisi.

Mungkinkah Golput lebih baik ketimbang salah memillih....???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun