Mohon tunggu...
Johan Rahman
Johan Rahman Mohon Tunggu... Relawan - Keabadian dan Menginspirasi

Bergelut dalam imajinasi berpadu dengan sajak dan aksara Writer @johan.smansa 085602936194

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan Abadi

3 Agustus 2020   21:54 Diperbarui: 3 Agustus 2020   21:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
representational image

Yang penuh salah dan dosa ini

Aku baru menyadari

Aku masih terbaring lemah di sini

Bersama penyesalanku abadi

Atas semua yang telah kulalui

Kematian akan selalu menjemput kehidupan manusia pada waktunya. Sebelum itu terjadi, manusia sudah seharusnya mempersiapkan diri untuk menyambut kematiaannya, memperbanyak amalan dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebab, betapa rugi dan menyesalnya bagi mereka yang penuh dosa dan berujung kaku di liang lahat. Maka dari itu, selama kita masih bisa bernafas, sebaiknya segera memperbaiki diri agar terhindar dari dosa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun