Mohon tunggu...
Joel Wakanno
Joel Wakanno Mohon Tunggu... Tentara - beginner

life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ambon City Of Music, Fakta atau Opini?

18 Februari 2017   21:47 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:21 5562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: malukupost.com & goodnewsfromindonesia.id

Bagi kalian yang pernah datang ke Ambon 4 tahun belakangan ini pasti tahu dengan satu monumen unik yang ada di tepian Teluk Ambon ini. Ya!, Benar sekali, namanya monumen Ambon City of Music. Monumen yang berdiri tegak menghadap pusat kota di seberang teluk ini seakan menyapa anda ketika anda datang dari Bandara Pattimura di Desa Laha. Jaraknya yang tidak berjauhan dengan bandara membuat kebanyakan pengunjung yang datang ke Kota Ambon pasti mengetahui dengan jelas monumen ini. 

Berdiri menghadap teluk dan diletakan di jalan utama dari Bandara seakan menyerukan kepada seluruh orang bahwa musik sudah menjadi bagian hidup masyarakat Ambon bahkan Maluku. Tapi Benarkah hal itu, atau mungkin hanya opini masyarakat Ambon saja.

  1. Nostalgia dulu dengan Musik era 70-90an
    Siapa sih yang gak kenal dengan nama - nama beken seperti Broery Pesulima, atau Legenda Jazz Utha Likumahuwa, kemudian Bob Tutupoly, Bing Lekatompessy, Harvey Malaiholo, Ruth Sahanaya, Franky Sahilatua, Andre Hehanusa dan masih banyak lagi penyanyi - penyanyi Ambon yang bertebaran di rentang waktu 70-90an.

    Musik berkualitas pada masa itu seakan berkiblat pada nama - nama tenar di atas. Mulai dari pop hingga jazz dipenuhi oleh legenda - legenda musik asal Ambon tersebut. Suara yang khas dan mampu menampilkan penanmpilan yang profesional saat bernyanyi membuat penyanyi - penyanyi asal Ambon merebut hati pecinta musik tanah air. Dengan kemunculan nama-nama di atas pada tahun 70-90an membuat banyak orang yakin akan kualitas penyanyi-penyanyi asal Maluku.

    Namun yang membingungkan saya adalah, bagaimana bisa pada masa itu mereka bisa begitu mantap suaranya dengan teknik vokal yang terbilang high rated? Padahal pada masa itu belum banyak les-les vokal atau pelatihan untuk mengembangkan bakat musik seseorang. Tapi satu hal yang menjadi keyakinan saya dan banyak orang Ambon lainnya bahwa kita memiliki anugerah tersendiri dari Tuhan yang sudah mendarah daging di DNA seluruh masyarakat Ambon yaitu jiwa musikalitas yang tinggi. Hal ini yang membuat Ambon City of Music bukanlah sekadar opini belaka.

  2. Bukan Cuma Artis Ibu Kota, Artis Daerah Banyak Juga
    Coba kalian datang ke kota-kota di Indonesia Timur dan dengarkan lagu-lagu yang diputar di sana. Pasti anda akan menemui lagu-lagu yang menggunakan bahasa Ambon dengan suara yang terbilang sangat bagus. Atau coba Anda berkunjung ke toko kaset dan melihat kaset lagu yang dijual di sana, akan banyak sekali ditemukan kaset lagu-lagu Ambon dengan beragam genre, mulai dari lagu sedih-sedih bikin nangis sampai lagu nge-beat bikin joget, semuanya bisa kalian temukan di lagu-lagu Ambon tersebut.

    Jangan kalian kira penyanyi-penyanyi daerah di Ambon memiliki suara yang kalah dengan penyanyi ibu kota. Bahkan menurut saya, penyanyi daerah Ambon ada yang suaranya lebih bagus dari beberapa penyanyi ibu kota. Coba lihat saja dari sosok senior Jopie Latul yang terkenal dengan poco-poco hingga Dodie Latuharhary yang sangat melegenda di Indonesia Timur. Suara yang khas dan lagu-lagu yang keren membuat Doddie sangat terkenal di Indonesia Timur. Selain itu ada Mitha Talahatu, Ade Afi, dan masih banyak lagi.

    Selain itu juga untuk anak-anak muda yang menyukai musik dan memiliki studio rekaman rumah sendiri juga terbilang cukup banyak. Mereka sering membuat lagu-lagu sendiri dan memublikasikannya. Untuk sekelas kota yang terletak cukup jauh dari ibu kota, perkembangan musik di Ambon terbilang cukup baik. Namun tetap harus ada perhatian dari pemerintah untuk memerhatikan produksi musik di Kota Ambon. Dengan membuat rumah rekaman yang berkelas sehingga musik-musik Ambon semakin berjaya.

  3. Indoktrinisasi Sejak Kecil
    "Orang Ambon pasti bisa Nyanyi" itulah perkataan yang selalu orang Ambon dengar sejak mereka masih kecil. perkataan ini semacam menjadi doktrin bagi seluru masyarakat Ambon sehingga mau tidak mau mereka harus bisa menyanyi. Apa lagi kalau orang Ambon lagi merantau dan sedang dalam keadaan harus menyanyi dan mengibur orang. Walaupun dalam kondisi canggung namun dengan doktrin yang suda tertanam sejak masih kecil membuat orang Ambon harus bisa bernyanyi. Doktrin untuk bisa bernyanyi membuat orang Ambon mendorong diri mereka untuk bisa bernyanyi. Hal ini juga yang membuat bakat pemusik dari Ambon tak pernah habis-habisnya.

  4. Dari Glenn Fredly sampai Young Lex.
    Era 2000an musik di Indonesia semakin berkembang, akan tetapi eksistensi pemusik Ambon di Tanah air tak pernah pudar. Mulai dari Glenn Fredly, Marcelo Tahitoe, Pasto, dan Melly Goeslaw. Atau Alumni Indonesian Idol seperti Wilson Maiseka, Igo Pentury, Regina yang memiliki darah dari ibunya, hingga Monita Tahalea. Bisa juga saya tambahkan musisi-musisi selain penyanyi seperti Barry Likumahuwa, Ridho Slank, dan Nicky Manuputty. Sampai nama-nama baru seperti Gamaliel Tapiheru dan Young Lex.
    dokpri
    dokpri
    Siapa sih yang gak tahu yang namanya Glenn Fredly? Penyanyi Indonesia terbaik era 2000an. Lagu-lagunya yang mengena di hati dan suara yang khas dan sangat merdu membuat kualitasnya sangat diakui. hingga nama terakhir yaitu Gamaliel Tapiheru dan Young Lex yang baru saja membuat single terbaru berjudul slow. Terlepas dari kebencian netizen terhadap Young Lex, harus diakui bakat musik orang Ambon dilanjutkan oleh dirinya dengan gaya yang berbeda. 

Melihat ketenaran nama-nama di atas ditambah bakat yang melimpah ruah di Ambon, membuat saya semakin yakin kalau Ambon pantas disebut city of Music. Namun, menjadi perhatian berbagai pihak terkait adalah mengembangkan kembali sekolah musik dan rumah rekaman sehingga Maluku semakin pantas menjadi city of music.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun