Oleh : Joel Sihombing
   Setiap hari diriku merajut rasa dengan percaya diri, bahwa dia akan menjadi milikku dan bersama-sama denganku, namun apa? Ternyata aku salah akan afeksi itu, aku hanya berspekulasi untuk menghindar dari segala kenyataan yang kuhadapi, namun mengapa diri ini selalu gagal dalam spekulasi yang kucoba untuk menenangkan diriku. Diriku telah jatuh sedalam-dalamnya pada perasaanya yang kukira dirinya pun memiliki perasaan yang sama denganku. Hati menawarkan dua pilihan, antara maju dan mundur. Cukup bodoh, diriku memilih maju dan tanpa kusadari perasaan ini lebih sakit dari perasaan sebelumnya, perasaan ini hanya dapat kupendam hingga meredam dan dapat menenangkan jiwaku. Menjauh adalah hal terbaik untuk menenangkan perasaanku dengannya, namun aku tak sanggup, ketika aku berada di sampingnya aku tak bisa menahan rasa yang selama ini ada dalam hatiku, ketika aku melihat dirinya tersenyum, hatiku semakin panas dan lebih baik aku menjauhi pandangan darinya. Akan kucoba untuk menikmati kehidupan dengan kesendirian, hingga saatnya tiba, entah dia atau orang lain yang akan mengisi hati ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H