Shalom bagi kita semuanya, Firman Tuhan menyapa kita pada hari ini tertulis dalam surat 1 Tesalonika 4:9, demikianlah bunyinya: "Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah". Demikian Firman Tuhan.
Saudara saudari yang terkasih didalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus. Melalui surat Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika ini, kita dapat melihat bahwa ada dua kata kasih yang ditekankan, yakni philadelphias, berarti kasih persaudaraan (antara manusia dengan manusia), dan agapan, berarti kasih dari Allah. Namun sebelum sampai kepada kasih persaudaraan atau kasih kepada sesama, manusia telah diberikan pengertian terlebih dahulu tentang kasih oleh Allah itu sendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia dapat mengasihi dan hidup dalam kasih karena Allah sendiri telah terlebih dahulu mengasihi manusia.
Dalam teks ini, Paulus menggunakan kata agape untuk menjelaskan kasih yang dari pada Allah. Apabila kita melihat konsep kasih dengan kata agape, kita dapat menemukan istilah ini sangat dekat dengan pistis (iman), dikaiosyne (pembenaran), charis (anugerah), yang ketiga hal ini hanya berdasar hanya pada Tuhan. Sehingga dalam Yoh. 3:16 telah nyata pengorbanan dan kerelaan Tuhan Allah, yang memberikan bagian dari dirinya sendiri, yaitu Yesus Kristus, sebagai korban persembahan yang hidup dan menjadi dasar keselamatan bagi manusia.
Sedangkan dengan kata phileo, Paulus menjelaskan kasih kepada sesama manusia. Dengan kasih phileo manusia dapat menjalin persahabatan dengan sesamanya manusia. Ini dikarenakan ketidakmampuan manusia mengasihi sesamanya seperti yang dilakukan oleh Tuhan Allah. Namun Paulus menekankan bahwa hendaknya sebagai orang percaya, kita dapat berbuat kasih seperti yang diajarkan Yesus Kristus bagi manusia.
Merujuk pada dua kata kasih diatas, manusia dapat mengasihi sebab adanya iman, pembenaran, dan anugerah yang diberikan Tuhan baginya. Oleh karena itu, kasih merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang harus diwujudkan dalam iman dan pengharapan. Apabila kita melihat 1 Kor. 13:4-8a, Paulus dengan jelas mengatakan bahwa "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih itu tidak berkesudahan".
Saudara-saudari yang terkasih, kita telah menerima kasih Tuhan secara nyata, dan kasihNya sungguh tidak berkesudahan. PengorbananNya dikayu salib telah menunjukkan bagaimana sesungguhnya kasih yang sempurna. Kasih telah kita peroleh secara cuma-cuma dengan iman dan percaya. Maka dari itu kasih bukan hanya sekedar ucapan, tetapi juga harus dilakukan dengan tindakan. Sebab apabila kasih tanpa tindakan adalah kemunafikan dan dusta.
Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita saling mengasihi sebagaimana Kristus telah mengajarkan dan memberikan teladan kasih yang sempurna didalam kehidupan kita. Sehingga setiap tindakan dan perilaku kita harus tertuju pada Yesus Kristus sebagaimana yang menyukakan dan yang dikehendaki olehNya. Apabila kita melihat tema kita pada saat ini, yaitu "Lots of Love", secara teknis diartikan "banyak kasih" atau yang bermakna "perbanyaklah mengasihi". Namun ini bukanlah tuntutan untuk melakukan kasih, melainkan melakukannya dengan setia dan tulus. Sebab Kristus tidak hanya memberikan kasih hanya sekali saja, melainkan secara terus menerus dan selalu akan diberikan (semper righteousness). Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H