Mohon tunggu...
Joehanes Budiman
Joehanes Budiman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Health, Wealth, Happiness and Beyond

Selanjutnya

Tutup

Money

Spiritualitas Sosialis Kristus

7 November 2010   01:18 Diperbarui: 19 Januari 2021   11:44 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wallace D. Wattles, penulis buku The Science of Getting Rich (1910) adalah sumber inspirasi Rhonda Byrne dalam memproduksi world best-seller book and movie The Secret. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa karya monumental Wattles pertama adalah A New Christ“ (1905), bersama tulisan lain-nya untuk sebuah seminar, “Jesus: The Man and His Works”.  

Dalam ke-2 bukunya, Wattles mengkritisi lembaga-lembaga yang mengatas namakan agama yang seringkali digunakan sebagai alat kekuasaan untuk menghibur masyarakat supaya menerima perbudakan dan mencegah terjadinya gejolak sosial (hal 2). Ia juga mengoreksi gambaran umum tentang Jesus dalam Alkitab menjadi sebagai sosok berdarah biru (10), berpendidikan (12), kaya (14), dan berpribadi kuat penuh pesona (19). Dalam benak Wattles, Jesus bukanlah hanya Anak Manusia dari kalangan menengah atas, tapi pembela hak-hak asasi manusia gigih yang berjuang bagi kalangan bawah. Ironisnya, justru penyaliban-Nya diamini kelas bawah, kaum pekerja yang menuntut kebebasan bagi Barabas dan membiarkan Jesus disalibkan sebagai penggantinya (25). Misi dan pandangan Jesus tentang hidup sangat sederhana, bahwasanya, kedatanganNya untuk menyelamatkan manusia dari dosa, penyakit dan kemiskinan dengan cara menunjukkan kebenaran (36). Dan semua itu diwujudkan dengan memperbaharui tatanan sosial lewat “Kerajaan Surga” atau “Kerajaan Allah” yang merupakan misi Jesus tentang masyarakat yang makmur dan sejahtera, suatu sistem yang bekerja atas dasar keadilan dan kesetaraan (hal 81). Inilah Spiritualitas Sosialis

Inilah “perluasan” dari sila ke-5 Pancasila : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia; di mana Keadilan Sosial baru bisa terjadi bila terwujud Kebebasan Beragama, Perikemanusiaan, Kebersamaan (Kebangsaan), dan Demokrasi Kerakyatan berdasarkan Hikmat Kebijaksanaan.

 Spiritualis lintas agama Anand Krishna, yang menerjemahkan, menyunting dan mengulas buku ini, menjelaskan ketika membaca ke-2 buku ini, merasakan kehadiran Jesus, Nabi Isa, Sang Mesias, Kristus, bukan lagi kehadiran pemikiran penulis Wattles. Perasaan bahagia dan indah (The True Wealth) ketika merasakan keberhasilan Wattles untuk “lenyap” atau lebih tepatnya “manunggal” dengan karakter tokoh sentral dalam tulisannya, dan rasa inilah yang ingin di-sharing-kannya kepada para pembaca. Rasa The True Wealth (Kekayaan Sejati) ini baru tercapai ketika manusia bermanunggal dengan Pencipta dalam Kerajaan Allah di dunia, di dalam dirinya.  Ia akan beringkah laku seperti anak-anak tapi tidak kekanak-kanakan, ceria-sukacita, polos tapi tidak bodoh dan tak terikat pada apapun juga.  Dalam kemanunggalan inilah muncul Kasih Tanpa Syarat, Kebahagian Kekal Teringgi dan Keceriaan Abadi, dimana Ia akan mampu mengasihi sesama seperti mengasihi dirinya sendiri. 

Revd. Mindawati Perangin-angin, PhD, Direktur Eksekutif Research Center for Religion and Education, yang menulis kata pengantar dalam buku ini menyebutkan perasaan ini sebagai berbagi kesaksian iman. Beliau, bersama tokoh muda Muhammadiyah, Abdul Rohim Ghazali akan menyumbang pemikiran dalam talk show bedah buku ini di TB Gramedia Matraman, Minggu 7 Nopember 2010, Pkl. 14.00-16.00. 

*) Untuk Info dan Keterangan Lebih Lanjut, bisa menghubungi joehanes (0838.9477.4338), atau Muslihah (0878.8511.1979), atau Isty (0818.0894.1999) [caption id="attachment_317426" align="alignleft" width="211" caption="A New Christ"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun