Mohon tunggu...
Joe Frigerio Wassa
Joe Frigerio Wassa Mohon Tunggu... Seniman - Penyuka Sepakbola

Suka Musik dan Olahraga serta jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Minggu Palma, Gerbang Kemuliaan (Sebuah Refleksi Pribadi)

2 April 2023   22:19 Diperbarui: 2 April 2023   22:24 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Manusia sungguh lemah. Dalam waktu yang sangat singkat, manusia bisa menyanjung dengan sangat tinggi namun di waktu yang sama manusia yang sama menjadi sebongkah batu besar sandungan bagi orang yang disanjung. 

Sanjungan adalah hal positif sebagai bentuk apresiasi, penghormatan, dan pujian. Sanjungan diperoleh seseorang seringkali karena karyanya yang menyentuh dan membuat orang lain merasa kagum. Sanjungan merupakan manifestasi hati manusia yang didalamnya terdapat berbagai unsur dan unsur paling dekat yakni sandungan bagi manusia lainnya.  

Seringkali sebagai manusia; sanjungan membuat kita menjadi lupa diri dan tidak mawas diri. Yang berbahaya ketika kesombongan diri mulai melekat dalam diri seseorang yang merasa tersanjung sehingga melupakan apa yang menjadi dasar, tujuan, dan prinsip-prinsip hidupnya sebelum mendapatkan sanjungan dari orang-orang disekitarnya.

Nenek saya dulu sering bicara tentang pentingnya hidup sederhana dan rendah hati agar jangan cepat terbuai atas pujian karena semua pujian hanya diperuntukkan bagi milik-Nya semata. Dalam bahasa Ibu saya, "serahkan semuanya kepada Tuhan."

Hari ini dalam kisah perayaan Minggu Palma yang dirayakan oleh umat Katolik sedunia . Tuhan memperlihatkan kepada manusia betapa manusia sungguh rapuh. Manusia bergelimangan dosa. Para penyanjung yang mengelu-elukan dengan penyambutan yang gegap gempita dan penuh sukacita dalam sekejab dapat berubah menjadi batu sandungan. Bahkan orang terdekat-Nya yang berbicara lantang tidak akan meninggalkan-Nya barang sejengkal pun seketika mengkhianati-Nya sebanyak 3 kali sebelum ayam jantan berkokok. 

Yerusalem...Yerusalem. Engkaulah Rajaku...Hosana...Terpujilah yang Datang Atas Nama Tuhan. Seketika berubah menjadi salibkan Dia....Dia harus dihukum mati.

Semua orang yang menyambut Tuhan Yesus sebagai Raja yang memasuki Kota Yerusalem dalam pekan yang sama, orang-orang yang sama menjadi batu sandungan yang mengiring Yesus kedalam pembantaian.  Sebuah pelajaran berharga yang memperlihatkan kelemahan manusia. Itu sebabnya ada tertulis masuk kerajaan surga ibarat seekor gajah yang masuk kedalam lubang jarum. Betapa sulitnya.

Peristiwa Yesus dan para murid-Nya memasuki Kota Yerusalem dengan menunggang Keledai dan disambut dengan daun Palma dengan nyanyian Hosana...hosana yang diperingati hari ini oleh umat Katolik se-dunia mengajarkan kepada kita bahwa untuk mencapai kemuliaan bukan dari kemewahan yang ditawarkan dunia. Karena kemewahan dunia seringkali membawa kita terbuai oleh karena hati yang rapuh.

Selamat Merayakan Minggu Palma. Selamat memasuki pekan suci/minggu sengsara. Selamat merenungkan kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus.  

 


   
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun