meski siang, jalan itu tampak sepi
jauh dari terang kebenaran
gelimang darah
nanar merah mencoba amiskan udara
yang terik
aku menjadi nanar
dalam bilah amis kehidupan
dusta, suka, derita,
enggan ku melirik
biar ku satu dalam semu
bukankah dunia ini semu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!