Mohon tunggu...
Mbah OONE
Mbah OONE Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Wong Biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dengkule Nusron Wahid, Tetap di Bawah!

14 Oktober 2016   13:21 Diperbarui: 14 Oktober 2016   13:56 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam Kompasiana dimana saja berada, melihat tensi pemilihan kepala daerah yang sangat tinggi pasti menyebabkan semua pihak ketar ketir soal keamanan, tapi saya sangat yakin dengan profesionalitas pemerintahan saat ini. Begitu cepat dan trenginas kalau mengatasi masalah, seperti pristiwa di Kalimatan yang lalu, karena cepat mengatasinya jadi kejadiannya tidak berlarut-larut seperti awan yang kemarin.

Saya baru tahu kualitas cara berpikir Nusron Wahid ya di ILC kemarin, dan saya paham kenapa dia waktu pilpres tahun kemarin mendukung Jokowi-JK, walau Golkar jelas-jelas mengusung Prabowo - Hatta, sampai-sampai di di lempar dari Golkar kala itu dan karena Golkar sekarang bersatu kembali dan Mas Nusron Wahid ini menjadi orang yang cukup perpengaruh di Golkar lagi. Memang tidak perlu di ragukan lagi bahwa NU banyak sekali melahirkan tokoh-tokoh yang bisa membuat negara NKRI menjadi nyaman dan tentram.

Memang sih orang-orang seperti Mas Nusron Wahid, kalau memilih orang atau pemimpin pasti akan melihat dengan mata batinnya, bukan dengan nalar biasa, atau hanya sebatas penampilan atau mulut manis. Indonesia sangat membutuhkan orang-orang seperti ini untuk dapat mencapai Indonesia menjadi negara besar yang sangat berpengaruh di dunia. Kita bisa melihat sendiri secara live dari sekian banyak orang yang hadir di ILC yang berbicara untuk keutuhan NKRI berapa orang saja ?

Menurut pendapat saya pribadi, layak kalau ada pemilihan walikota atau gubernur Jawa Timur Mas Nusron di jadikan jago nih atau sebagai pendamping Bu Risma untuk gubernur Jatim. Indonesia masih sangat membutuhkan orang seperti Jokowi, Risma, Nusron, Susi, Ridwan yang punya dengkul tetap di bawah, karena memang dengkul hanya untuk berjalan dan otak tetap di dalam kepala mereka masing-masing untuk berpikir keras bagaimana membuat banyak orang bisa makan, sehat dan senang ikut menikmati keindahan alam nusantara ini.

Karena dengkulnya tetap di bawah dan otaknya di dalam kepala menyebabkan mereka marah ketika melihat ada tidak kebenaran di pemerintahan dan mengingatkan masyarakatnya untuk hidup yang benar dan tidak korup serta tidak serakah, agama jangan hanya dipakai tameng untuk melakukan sesuatu yang tidak benar, tetapi agama harus di pakai untuk penuntun cara pikir yang benar bagaimana bekerja dalam mengayomi dan melayani masyarakatnya.

Mungkin maksud Ahok adalah tidak baik memakai ayat kitab suci hanya untuk menjatuhkan lawannya waktu berpolitik, karena politik itu pasti kotor dan tidak sesuai norma agama, kenapa demikian ? karena teman bisa jadi mungsuh, mungsuh bisa jadi teman, menendang orang dengan kekuasaan, mencampakkan orang, pokoknya tidak pas kalau agama di satukan dengan politik, kaya air dan minyak pasti, tidak bisa klop pastinya.

Mas Nusron Wahid harus tetap eksis dan banyak menularkan cara pikirnya ke generasi muda di seluruh Nusantara, kalau bisa ada program dari pemerintah untuk Mas Nusron untuk masuk ke sekolah-sekolah dari SD sampai PT, sehingga bisa hadir banyak generasi muda yang mempunyai pola pikir seperti jenengan semua. Perlu kita semua ketahui ketika ada salah satu masyarakat mayoritas Indonesia yang berbicara yang hebat, apalagi pejabat seperti Mas Nusron Wahid bicara seperti itu di media, masyarakat minoritas Indonesia hatinya serasa tersiram air di padang pasir, benar-benar menyejukkan semua pihak.

Semoga tulisan ini bisa menjadikan pertarungan pilkada DKI 2017 menjadi sejuk kembali, kebaikan akan selamanya menghasilkan produk yang baik tetapi kejelekan akan selamanya menghasilkan produk yang selalu jelek.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun