Mohon tunggu...
Mbah OONE
Mbah OONE Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Wong Biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blunder JK di Saat Senja, Ah yang Benar?

24 Mei 2017   10:40 Diperbarui: 24 Mei 2017   11:18 2040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini di mulai dengan berdirinya negara antah berantah yang semua pendahulunya dulu selalu mendengungkan kemerdekaan untuk seluruh rakyat dari barat sampai ke timur berjajar pulau-pulau nan eksotis. Karena dilatari berbagai bahasa, suku , adat yang berlainan dan kepercayaan yang beda sangat jelas, maka negara antah barantah di setujui dengan sebutan NKRA (Negara Kesatuan Republik Antahbarantah).

Negara NKRA menjadi baik ketika di pegang secara otoriter oleh Presidennya, tapi sayang ketika terjadi perebutan kekuasaan yang dinamakan reformasi, NKRA mulai goyah dengan masuknya sebagian orang yang terlalu ngotot untuk berkuasa dengan cara cara toleran yang berketuhanan (katanya). Dan kelompok ini menyebut NKRA tidak tersertifikasi secara baik sehingga para pemimpinnya di yakini tidak selamat di akhirat.

Karena semua serba bebas ngomong dan nulis (seperti saya) maka yang suaranya lantang atau tulisannya kotrofersinya tinggi pasti jadi perhatian banyak orang sampai keluar negara antahbarantah ini. Kebenaran di dunia ini memang ditentukan suara terbanyak, karena negara antahbarantah merupakan negara demokratis, karena terlalu demokratis maka semua rakyatnya baik yang bermental tempong sampai bermental ikan paus masalah kebangsaan bisa nyocot secara bebas dan tak bersahwat (alias bencong).

Ketika seorang wakil presiden mengomentari intervensi hukum atas Ahok maka yang pro dan kontra langsung mengaum kencang sampai mengelegar suaranya terdengar dari jarak 10 km yang menyebabkan kelompok yang tidak sealiran bisa memerah telinga sampai kewajah segala. Menjadikan banyak orang sakit sariawan bahkan sakit gigi yang menyebabkan emosinya selalu memuncak jika mendengar suara kenceng ataupun suara ribut karena suara lagu yang merdu saja membuatnya semakin senut-senut tidak ketulungan.

Namanya seorang wakil presiden sangat wajar dan benar ketika menanggapi desakan ahli hukum PBB yang mendesak Ahok untuk dibebaskan dengan berbagai alibi, karena Indonesia hukum sendiri yang tak bisa di intervensi oleh pihak manapun juga. Jokowi dan JK pasti sudah bisa menebak masalah apa lagi yang akan terjadi jika Ahok terbebas dari dakwaan, dan semua masyarakat negara antahberantah yang sadar tentang hukum dan cinta NKRI akan mangut-mangut sambil tersenyum, apa yang diinginkan oleh JK dan pemerintah saat ini.

Berpikirlah yang positif tentang hal yang baik karena endingnya adalah sesuatu akan baik kalau kita selalu mengedepankan kebaikan negara antahberantah, bukannya membuat dongeng yang bisa membuat masyarakat semakin terbelah, hanya untuk mencapai keinginan pribadi yaitu ranting tulisan menjadi Headline saja tanpa memperhitungkan nilai kebaikan apa yang sudah kita tananmkan pada masyarakat dan negara antahberantah ini.

Jangan tanyakan apa yang sudah diberikan negaramu tapi tanyakan pada diri kita, sudahkan kita memberi sesuatu pada negeri ini..........

Ingat...........ingat pesan dari BANG OONE !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun