Mohon tunggu...
Mbah OONE
Mbah OONE Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Wong Biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Agus Ahli TNI, Ahok Ahli Gubernur, Anies Ahli Dosen

16 Januari 2017   16:04 Diperbarui: 16 Januari 2017   16:11 1674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Harus kita akui dan tidak memihak salah satu pihak manapun juga bahwa debat paslon Gubernur DKI memang bagus dan menarik sekali dan kita perlu acungi jempol juga materi pertanyaan debat yang juga bikin kedua calon Gubernur DKI ini bisa mengeluarkan segala kemampuan mereka sesuai yang ingin dilihat masyarakat. Dan ketiga paslon ini adalah orang-orang yang benar-benar pintar dan sangat profesional di bidangnya masing-masing maka ketika debat 1 kemarin kita disunguhi debat yang sangat bermutu.

Agus, Ahok dan Anies mempunyai kelebihan juga kelemaham dan kelebihan yang dimiliki Agus tak dimiliki Ahok dan Anies, begitupula dengan kelebihan Ahok yang tak dipunyai oleh Agus dan Anies, kelebihan Anies juga tak bakal ditemukan pada sosok Agus dan Ahok. Begitu juga dengan kekurangan yang dimiliki ketiga paslon ini, kelemahan Agus tak dimiliki pada sosok Ahok dan Anies, kelemahan Ahok juga tidak bakal kita temukan pada sosok Agus dan Anies, begitu juga kelemahan Anies tak bakal kita jumpai pada sosok Agus dan Ahok.

Agus berkompeten di bidangnya (TNI), tetapi Ahok dan Anies tidak berkompeten di bidang Agus, Ahok berkompeten di bidangnya (pemerintahan dan bisnis) tapi Agus dan Anies tidak berkompeten di bidang Ahok. Anies berkompeten dibidangnya (Pendidikan) tapi Agus dan Ahok tidak berkompeten dibidangnya Anies.

Dari saat kecil sekolah walaupun dari Paud (TK) maupun SD sampai Perguruan Tinggi, kita semua selalu mendapatkan wawasan dari para guru kita bahwasannya sesuatu bisa menjadi baik dan benar kalau sesuatu hal itu di lakukan oleh orang yang punya kompetensi atau profesional di bidangnya contohnya kalau sakit pasti harus di bawa ke dokter, kalau motor atau mobil anda rusak pasti di bawa ke bengel (ahli tehnik motor), kalau ingin menikmati masakan yang enak maka panggil chief master dan sebagainya.

Seorang dokter kalau tidak mempunyai kompetensi dibidangnya pastilah berbahaya bagi dirinya dan pasien, pasien bukannya sembuh di kasih obat malah akan semakin parah dan sampai bisa meninggal dunia. Begitu juga dengan seorang Ahli masak kalau tidak mempunyai kompetensi di bisang masak memasak bisa bisa rumah makan yang ia kelola akan segera tutup karena tidak ada pelanggan yang mau datang kembali karena masakannya tidak enak. Dosen kalau tidak mempunyai kompeten dibidangnya pasti akan membuat pendidikan mahasiswanya akan semakin hancur dan mahasiswa nantinya sulit mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jurusannya, mosok S1 malah jadi pesuruh atau tukang kebun, kasihan mahasiswa itu karena memang dosennya tidak mempunyai kompetensi yang baik.

Agus adalah orang yang paling pandai di bidang militer, agus memiliki potensi untuk meningkatkan kepandaiannya di bidang militer dan suatu kelak pasti dia akan menjadi komandan terbaik dan bisa-bisa Agus akan menjadi panglima TNI yang handal.

Agus tidak bisa seperti Ahok yang jago mengelola pemerintahan dan bisnis karena Ahok sudah teruji di bidang politik dan sudah pernah menjadi bupati dan wakil gubernur serta menjadi gubernur yang berkualitas. Agus tidak bisa di paksakan dengan adanya masukan dari pihak bapak dan ibu, karena profesionalitas kerja tak mungkin bisa instan atau selalu mendapatkan bimbingan dan masukan dari orang lain walau itu dari orang yang sangat berpengalaman, bisa-bisa malah seperti presiden korea selatan yang dimakzulkan itu. Agus akan banyak tekanan dan merasa kurang karena memang kompetensi dia tidak dipolitik dan birokrat yang membikin orang pusing dengan kelambatan dan kebobrokannya.

Agus juga tidak bisa seperti Anies karena bidang yang digeluti Agus dan Anies sangat berbeda karakter, bidang Agus memerlukan fisik yang kuat dan segar sedangkan bidang Anies memerlukan retorika cara berpikir untuk membuat murid atau mahasiswa terbius oleh retorika teoritis tentang materi pendidikan sehingga murid atau mahasiswa mudah untuk diarahkan ke dalam cara pikir sesuai materi pelajaran atau perkuliahan.

Ahokpun tidak mungkin bisa seperti Agus di bidang militer yang harus mempunyai ukuran tubuh idealis dan gesit dengan darah yang selalu segar, sedangkan tubuh Ahok terlalu gempal dan sedikit berat karena tubuhnya mempunyai berat yang kurang ideal dengan tinggi tubuhnya. Ahok tak mungkin bisa berlari cepat dan tak mungkin bisa memakai senjata ataupun bertempur di medan peperangan. Ahokpun tak mungkin bisa menjadi dosen yang profesional seperti Anies, karena memang Ahok tak bisa beretorika di depan orang atau mahasiswa untuk mengajak mereka percaya walau secara teori saja, karena setahu Ahok hanya melakukan kerja yang terukur dengan angka dan bagaimana hal itu dilakukannya dilapangan untuk dilihat hasilnya sesuai dengan racangan yang terukur tidak.

Anies juga tak mungkin bisa seperti Agus karena Anies lebih berkopeten di bidang pemikiran di ruangan atau juga berkualitas di staf ahli, Anies lebih ahli pemikir untuk pendidikan mahasiswa di suatu perguruan tinggi dan akan bingung sendiri ketika melakukan kerja di lapangan yang ternyata tidak terlalu sesuai dengan teori di dalam pendidikan. Anies juga tak mungkin bisa memahami politik secara lugas seperti Ahok dan Anies tak mungkin mudah melakukan proses kerja di pemerintahan yang selalu ada tekanan dari mana saja, Anies mempunyai watak yang terlalu lembut untuk itu semua sehingga, Anies memang sangat tepat kalau sebagai Dosen atau staff ahli. Agus dan Anies pasti tidak pemgalaman dengan tikus-tikus yang sulit sekali di basmi di dalam pekantoran. 

Pembaca pasti sudah bisa menyimpulkan sendiri apa inti dari tulisan ini dari atas,Allah memberi kepandaian kita bukan untuk membuat sesuatu untuk membodohi diri sendiri dan orang lain. Tetapi Allah memberi kepandaian pada kita untuk semakin memberi kepandaian pada banyak orang sehingga kepandian kita nantinya semakin bertambah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun