Mohon tunggu...
Jo Amatir. Greenwood
Jo Amatir. Greenwood Mohon Tunggu... wiraswasta -

cuap cuap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan

26 Mei 2011   12:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih kuingat jalan itu.
Menanjak berliku dan mendebarkan.

Dua tiga pohon jati masih ada.
Tapi entah mengapa dia seperti tak sehat.
Tumbuh besar hanya menjadi sekedar kodrat.
Berdiri tegak kokoh sendiri
apa dia menikmati keberadaanya.
Atau malah membencinya.

Saudara, saudarinya telah pergi dari sisinya.
Temanya bergantian pergi meninggalkanya.

Pindah ke kota.
Menjadi penghias istana mewah.
Atau sekedar pagar tinggi pengusir maling
di rias bak sebuah keindahan maha karya berkelas dunia.

Mati dalam keindahan.
Jalanya masih sama?
Keindahan selalu memenjara jiwa labil tanpa tanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun