Mohon tunggu...
Jo Amatir. Greenwood
Jo Amatir. Greenwood Mohon Tunggu... wiraswasta -

cuap cuap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Mungkin Tak Berakhir

14 Juli 2011   03:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:41 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pagiku menari

selimut gemricik air membasuh raga.
Segar mengobrak abrik jiwa.
Aku merasa sempurna.
Dan anganku cerah menyambut fana.

wangi dupa semalam raib mengudara, serasa beban terpikul prima.

Perjalanan di mulai, lembar rupiah merantai pikir.
Bukan sekedar kewajiban, ini semacam kebiasaan.

Berbodong bondong bersama.
Berusaha menjadi insan yang biasa.
Sebiasa yang lainya.
Menafkahi diri. Biar tak menyusahkan kehidupan lainya.
Berkembang tuk menuju sebuah jalan.
Jalan dimana keabadian adalah tujuan.

bersama di ciptakan tuk selalu bergandengan. Gap hanya emosinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun