Mohon tunggu...
Jodi Setiawan
Jodi Setiawan Mohon Tunggu... -

Hanya sekedar penikmat kata tanpa mampu banyak bicara,namun juga suka bercanda apa lagi bersama seorang wanita. Penulis kurang aktiv di : www.Teknikedukasiinformasi.blogspot.com www.Baladapenulis.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Insecure atau Krisis Identitas

15 Desember 2016   00:56 Diperbarui: 15 Desember 2016   01:13 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Insecure atau 'perasaan tidak aman' merupakan suatu perasaan yang tidak mampu disadari oleh setiap individu, namun gejala dan indikasinya mudah sekali untuk diketahui namun saja mereka yang sedang Insecure juga tidak mengetahui kalau hal tersebut merupakan sebuah 'Krisis Identitas' . Misalnya :

 Seorang indivdu A suka sekali rifting individu B yang sepertinya banyak sekali celah untuk diserang, rifting sendiri sebenarnya kalau di standup comedy sesuatu yang biasa dan sah sah saja dan memang sering digunakan namun dalam konteks yang masih wajar dan memang sesuai kenyataan, dan seorang yang di rifting itupun menerima dan ikut menertawai juga, nah hal itu akan menjadi 'materi' yang menyenangkan untuk dijadikan sebuah bahan komedi. 

Namun jika rifting yang secara berlebihan dan tidak mendasar pada fakta, misal kalau individu B sedang berpendapat sesuatu, individu A selalu saja menyanggahnya tanpa mau berkompromi sama sekali, entah itu benar atau salah. jujurnya saya tidak mengetahui apa maksud dari individu A yang hobi sekali rifting invidu B yang sebenarnya juga biasa saja, mungkin kalau ini rifting yang sudah menjurus ke Bully mungkin , memang ingin memperlihatkan memang individu B ini tak ada benar benarnya sama sekali, pada kasus ini individu A sedang mengalamai Krisis Identitas atau Insecure.

Lalu kasus berlanjut pada saat perdebatan dimulai, Individu A sedang menjawab suatu pertanyaan yang sebenarnya tidak dia mengerti , namun individu B yang mencoba ingin membenarkan namun sebenarnya juga kurang mengerti, nah disini individu B diserang oleh individu A yang kesannya menunjukkan bahwa individu B tidak tahu apa apa, namun secara berlebihan, namun pada kenyataanya pendapat individu A ini tidak lebih benar dari pada pendapat individu B, lagi lagi Individu A sedang mengalami krisis identitas karna dia tidak pernah mau menganalisa atau mencari kebenaran sesungguhnya namun lebih senang menyalahkan orang lain.

Pada kasus ke tiga sedikit lebih berbeda, pada kasus ini Individu A dalam suatu kumpulan selalu mencari perhatian dengan tingkah yang sebenarnya kurang nyambung dengan hal yang  sedang dilakukan pada kumpulan tersebut, misal kumpulan sedang bernyanyi dengan iringan gitar yang memang sudah pas dengan nyanyian, namun tiba tiba individu A yang sebnarnya juga tidak salah ingin menyanyi dan menikmati lagu,namun suaranya yang agak sedikit kurang pas dengan nada gitar memang cukup sumbang ,namun tidak apa jika individu A ini menyanyai dengan pelan dan santai.

 Individu A bisa saja di vonis sebagai orang yang krisis identitas jika menyanyi dengan suara yang kurang pas dengan nada namun sangat lantang dan saat di komentari oleh seseorang pada kumpulan itu yang cukup berani karna memang sudah tidak tahan , Individu A ini tidak terima dan terus saja menyanyi dengan lantang dan yah begitulah,,cukup mengganggu kumpulan, namun mau bagaimana pun individu A selalu ingin terdepan dalam segala hal, padahal kita jelas punya capability masing masing. yang parahnya individu A tidak mampu mengakui atas kekurangnnya, dan terus saja menghindar atas kekurangan nya bersikap angkuh dengan self defending  yang cukup 'keras'.

Berbicara Self Defending atau sikap mempertahankan diri juga sangat berhubungan dengan krisis identitas atau Insecure. Analoginya cukup mudah, perasaan Insecure adalah perasaan tidak aman dalam kata lain, seorang individu merasa ada suatu celah pada dirinya yang harus ia tambal dengan segala cara, salah satu cara yang biasa dan mudah sekali dilakukan adalah dengan menyalahkan orang lain dan menghakimi orang lain,dengan begitu dia merasa aman sudah bisa memperlihatkan kesalahan orang lain berharap orang disekitarnya memperhatikan kesalahan orang yang ia salahkan tadi dan tidak melihat 'celah' yang ia rasakan pada dirinya. 

Self Defending juga tidak jauh dari hal semacam itu , membungkus diri supaya tak ada orang yang mampu memberi masukan pada dirinya, sehingga dirinya bisa dipandang punya pendirian yang sangat teguh akan pendapatnya, namun ini banyak disalah artikan dengan tanpa mau memperhatikan kebenaran dan mendengarkan pendapat orang lain, Self Defending digunakan saat perasaan Insecure datang.

konon wanita yang sedang PMS sering dihubungkan dengan hal demikian (just kidd),,hehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun