Olahan sate identik dengan produk olahan ayam, sapi, atau kambing. Namun bagaimana jika sate berasal dari ikan bandeng? Ya produk kuliner khas Serang ini merupakan jawaban untuk para pecinta sate dengan sensasi yang berbeda. Produk olahan perikanan masih minim digunakan sebagai sumber protein hewani utama dikalangan masyarakat indonesia.
Jika ditelaah, produk perikanan amat kaya akan protein yang sangat mudah diserap bagi tubuh manusia. Namun dengan berkembangan olahan perikanan, konsumsi masyarakat terhadap produk perikanan semakin naik seiring berjalannya waktu, tidak terkecuali Ikan Bandeng. Ikan bandeng identik dengan jumlah durinya sangat banyak, namun dibalik itu, kandungan omega 3 ikan bandeng(14,2%), lebih besar jika dibandingkan dengan ikan Sardines/Mackerel (3,9%), Salmon (2,6%), dan Tuna sebesar 0,2%.
Namun jangan khawatir, olahan sate ikan bandeng ini hanya menggunakan daging dari ikannya saja, durinya sudah dipisahkan terlebih dahulu dengan memukul ikan hingga dagingnya hancur dan terpisah dari kulitnya. Daging yang telah hancur itu kemudian dikeluarkan dengan cara mencabut tulang dari bagian bawah kepala. Hal tersebut untuk membuang duri-duri halus yang terkandung dalam ikan. Daging ikan kemudian dicampur dengan santan dan bumbu rempah kemudian dimasukan kembali ke dalam ikan. Kulit ikan bandeng yang keras membuat ikan terlihat seperti utuh kembali, setelah itu ikan dibakar.
Hingga kini cara tersebut masih dipertahankan oleh masyarakat Kota Serang. Bahkan sate bandeng telah menjadi ikon yang khas saat berkunjung ke Banten khususnya Kota Serang sebagai ibukota. Sate bandeng merupakan makanan khas Banten dan banyak ditemui di daerah Serang. Makanan olahan dari ikan bandeng ini diperkenalkan oleh juru masak kerajaan Banten Girang pada abad ke 16 untuk menjamu para tamu kerajaan dan masih popular hingga sekarang sementara itu sate bandeng menjadi makanan dan oleh-oleh khas daerah Serang. (Noe Traveler. 2012) Di pusat oleh-oleh kawasan Kota Serang banyak yang menjual sate bandeng sebagai hidangan untuk dibawa pulang. Jadi saat mampir ke Kota Serang, jangan lupa beli sate bandeng ya!
Penulis: Jodi Darmawan dibimbing Prof. Dr.Ir. Junianto,MP.
Daftar pustaka
Balai Pengembangan dan Penelitian Mutu Perikanan. 1996. Ikan Bandeng dan Diversifikasinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H