Ada juga kekhawatiran mengenai perusahaan apa yang akan mengikuti jejak Celsys, karena di awal November 2022, situs menggambar Deviantart yang populer juga mengumumkan implementasi fitur AI dan menerima banyak kritik pula. Di bawah pengumuman Celsys, terdapat ribuan komentar dari artis maupun orang awam untuk memohon menghentikan implementasi AI.
Sebaliknya, ada juga pihak yang setuju dan memuji keputusan Celsys. Menurut pelanggan yang setuju, Celsys telah sigap mengikuti perkembangan teknologi dan akan meraup keuntungan yang banyak.
Mereka tidak setuju dengan pendapat artis, karena menurut mereka, seni AI merupakan perkembangan yang alami dan sebaiknya artis tidak menghabiskan waktu dan energi mereka untuk melawan perubahan. Mereka juga berpikir bahwa artis yang khawatir dan mengkritik Celsys merupakan "pengecut" yang rakus dan tidak ingin berbagi kemampuan menciptakan seni dengan orang yang tidak berkemampuan.
Di mata artis, argumen pihak pendukung Celsys cenderung memiliki kredibilitas rendah karena banyaknya orang yang menggunakan seni AI secara tidak etis (mencuri seni artis lain, tidak menghargai usaha ataupun karya artis) dan banyak pula orang yang malas mempelajari seni tanpa adanya bantuan AI.
Pemadaman Api Membara
Beberapa hari setelah pengumuman awal, Celsys mengumumkan bahwa mereka akan meniadakan semua rencana implementasi AI untuk saat ini dan kedepannya. "Setelah menerima tanggapan kalian, kita tidak akan mengimplementasikan image generator palette," tertera dalam tweet pengumuman. Image generator palette merujuk pada fitur AI yang saat ini sudah dihapus. "Di tengah usaha kami untuk menyediakan pengalaman berkreasi yang baru, kami melupakan apa yang diinginkan pengguna inti kami dari Clip Studio Paint. Kami mau meminta maaf dengan sungguh-sungguh."
Pihak yang dulunya mengkritik Celsys bersorak-sorak di kolom komentar, berterima kasih kepada Celsys yang sudah mendengarkan mereka. Pihak yang dulunya memuji CSP menarik pujian mereka, mengekspresikan kekecewaan mereka dengan mudahnya CSP tunduk pada keinginan pelanggan dengan "ego-ego yang rapuh".
Walau api sudah padam dan untuk saat ini CSP "aman dari ancaman AI", bukan berarti masalah pokok yang berkaitan hilang: apakah penggunaan seni AI akan dinormalisasi di masyarakat?
Langkah Selanjutnya Seni AI Menjadi "Normal"?
Semenjak seni AI menjadi populer, ada gagasan bahwa jika semakin banyak perusahaan memanfaatkan seni AI, maka semakin banyak perusahaan yang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar artis, sehingga perusahaan dapat menghemat pengeluaran.