Genre "musikal" pada dunia film dikenal secara umum sebagai salah satu genre yang bersifat unik dan seperti seni teater, melalui cara penyampaian ceritanya yang ritmis dari penggabungan antara musik dan drama.
Ada beberapa film musikal Indonesia yang telah mencapai kesuksesan, seperti "Ada Apa dengan Cinta?" (2002) dan "Laskar Pelangi" (2008) yang menampilkan unsur musik dan tari dengan baik, terutama Petualangan Sherina (2000) yang pada awalnya merupakan suatu terobosan baru sebagai film musikal Indonesia.
Namun seiring film Indonesia makin berkembang, genre yang memiliki pencapaian dan rekognisi besar di bioskop Indonesia lebih mengarah pada genre horror. Walaupun penayangan drama musikal cenderung berada pada teater panggung, reputasi film musikal kurang diapresiasikan sebagai media sinematik.
Â
Akan tetapi, film Petualangan Sherina 2 telah tayang untuk menghidupkan kembali kecerlangan genre musikal itu. Film ini merupakan sekuel dari film yang pertama, sebuah komedi musikal Indonesia mengenai tokoh Sherina dan petualangannya yang menegangkan. Disutradarai kembali oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana, dirilis pada tanggal 28 September 2023.
Tokoh utama, Sherina, kembali pada film sekuel ini sudah dewasa. Beliau menjadi seorang jurnalis di NEX TV bersama dengan rekan kerjanya Aryo. Mereka berencana ke World Economic Forum di Swiss, tetapi dipindahtugaskan ke Kalimantan untuk meliput lingkungan.Â
Di sana, Sherina bertemu dengan sahabat lama, Sadam, yang bekerja di LSM konservasi. Mereka menyambut baik peliputan tentang pelepasliaran orang utan. Namun, misi ini terhambat ketika anak orang utan diculik oleh komplotan penjahat yang dipimpin oleh Dedi, atas permintaan Syailendra dan Ratih. Sherina dan Sadam bersatu untuk menyelamatkan Sayu dan mengungkap masa lalu mereka. Dalam petualangan berbahaya, mereka harus menghadapi konflik di tengah medan yang sulit. Film ini juga berfokus kepada hubungan persahabatan Sherina dan Sadam yang didalam menjadi sesuatu yang lebih.
"Petualangan Sherina 2" telah mengukuhkan kembali keberadaan genre film musikal di Indonesia dengan prestasi luar biasa yang berhasil diraih sejak perilisan. Dengan jumlah penonton tembus 1.5 juta pada pembukaan filmnya pada 9 Oktober 2023, ini menandai antusiasme yang kuat dari penonton dalam negeri terhadap musikal.
Film ini membuktikan bahwa film musikal bukan hanya menghibur, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendominasi pasar film Indonesia dengan kualitas yang luar biasa dan daya tarik yang tak terbantahkan. Kesuksesan ini memberikan optimisme terhadap masa depan film musikal di Indonesia dan mengingatkan kita akan daya tarik keajaiban seni dalam bentuk yang penuh semangat dan inspirasi.
Dengan upaya lebih dalam produksi, promosi, dan pengembangan bakat lokal di bidang seni musik dan tari, genre film musikal Indonesia masih memiliki potensi untuk tumbuh dan mendapatkan apresiasi yang lebih besar di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H