Salah satu program unggulan yang ingin dicapai pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi untuk Jawa Barat lima tahun mendatang yakni menciptakan lapangan pekerjaan dan mencetak wirausaha baru di Jawa Barat.
Salah satu caranya yang ingin dilakukan, dengan menciptakan jutaan lapangan kerja bagi masyarakat dengan budidaya ikan dan menjadikanya juragan empang di Jawa Barat.
Gagasan tersebut disampaikan saat Dedi Mulyadi melakukan kunjungan dan bertemu para buruh ternak ikan gurame dan lele di Desa Santing, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.
Nantinya, ikan yang akan dibudidayakan lebih kepada Jenis ikan tawar khususnya gurame dan lele, sebab dua jenis ikan ini, sangat diminati di pasaran dan harganya selalu stabil tanpa dipengaruhi musim.
Sebagai mana diketahui, Jawa Barat sendiri terdapat banyak setu, empang dan aliran sungai yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar.
Target yang ingin dicapai pasangan ini, yakni mencetak 10 juta peternak baru. Pemerintah nantinya akan membantu warga dengan memberikan modal usaha dan harus dikelola dengan baik oleh warga.
Dengan modal yang diberikan, warga bisa tumbuh menjadi peternak mandiri tanpa bergantung pada pihak lain, dengan cara tersebut, diyakini dapat mengubah tukang menjadi pemilik atau juragan.
Program seperti itu, sudah dilakukan Dedi Mulyadi saat menjabat Bupati Purwakarta, dimana Dedi berhasil mencetak ribuan peternak domba baru di Purwakarta. Bahkan, populasi domba di Purwakarta melebihi jumlah penduduk yang ada di Purwakarta.
Jika konsep tersebut diterapkan di Jawa Barat, dapat meningkatkan perekonomian warga, dan meningkatkan kesejahteraan warga di Jawa barat.
Selain menciptakan lapangan pekerjaan baru, Duet Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi di pilgub Jawa Barat menyiapkan beberapa program unggulan, ada sembilan program prioritas yang nantinya menjadi prioritas pasangan ini.
- Penyediaan air baku untuk air minum dan irigasi pada setiap daerah rawan air.
- Penyediaan listrik untuk rakyat pada daerah yang belum terjangkau pelayanan listrik.
- Penyediaan pangan dan makanan tambahan bergizi untuk daerah rawan pangan dan masyarakat penyandang gizi buruk.
- Pembangunan ruang kelas baru, unit sekolah baru, peningkatan kesejahteraan guru, dan pemerataan kesempatan layanan pendidikan hingga perguruan tinggi.
- Pelayanan uji kompetensi, sertifikat keterampilan/keahlian dan pemagangan kerja bagi pencari kerja dan kaum buruh.
- Pembangunan Puskesmas rawat inap dan penyediaan tenaga medis berdasarkan kebutuhan daerah.
- Percepatan pertumbuhan wirausaha baru, kemitraan, dan layanan terhadap akses modal.
- Pertumbuhan ekonomi dengan mendorong daya saing melalui pariwisata berbasis budaya.
- Pengelolaan tata ruang, lingkungan hidup, dan infrastruktur termasuk rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H