Pengobatan tradisional di Indonesia menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit yang diderita, namun sayangnya, pemerintah kurang memperhatikan keberadaannya dan lebih mengutamakan pengobatan modern. Padahal, pengobatan tradisional di Indonesia, sejak dulu sudah diakui oleh dunia Internasional, seperti pengobatan patah tulang.
Kurangnya perhatian dari pemerintah untuk para pengola pengobatan tradisioanl di Indonesia, membuat calon wakil Gubenur Jawa Barat Dedi Mulyadi prihatin. Calon wakil Gubenur nomor urut empat ini, menilai, pengobatan tradisional merupakan salah satu warisan leluhur yang harus terus dilestarikan dan dikembangkan.
Diharapkan ada cara-cara khusus dalam menanggulangi punahnya pengobatan tradisional di Indonesia. Saat berkunjung ke salah satu rumah praktik pijat tradisional tulang dan saraf milik Abah Suryana (57), di Kampung Poponcol, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dedi Mulyadi yang maju menampingi Deddy Mizwar melihat secara langsung, bagaimana pengobatan tradisonal menjadi salah satu pilihan. Ditempat itu Dedi melihat banyaknya warga yang datang berobat, tidak hanya datang dari Purwakarta saja, tidak sedikit yang datang dari luar kota, bahkan  ada Pasien yang datang dari Inggris dan Korea.
Hal ini menjadi sebuah bukti, dan menunjukkan bahwa pengobatan tradisional diakui dan tidak kalah dengan pengobatan modern. Bahkan Tidak sedikit pula, ahli-ahli ortopedi baik dari dalam mapun luar negeri datang ke tempat tersebut untuk mempelajari cara pengobatan tulang.
Guna menghindari kepunahan di tengah majunya zaman, Dedi menyarankan kepada pengola pengobatan tradisional untuk modifikasi pelayanan yang diberikan. Dengan packaging yang baik, pengobatan tradisional akan lebih dihargai.
Dedipun berjanji, jika dirinya kelak dipercaya warga Jawa Barat menjadi wakil Gubenur, ia Bersama Deddy Mizwar, akan membangun rumah sakit khusus pengobatan tradisonal, dan klinik klinik patah tulang yang nantinya akan bekerjasama dengan RSUD setempat.
Potensi pengobatan tradisional di Indonesia sangat besar, dan pemerintah harus memberi perhatian khusus kepada ahli pengobatan tradisional tersebut sehingga mereka terus bisa mengembangka pengobatan tradisional di Indonesia.
Dedi mengatakan, Indonesia Harus belajar dari China, dimana China sangat menghargai hal hal yang bersifat Tradisi, bahkan pengobatan herbal dan tradisional ala China sangat murajab.
China juga memberi ruang kepada pengobatan tradisoanl, Pasien diberikan dua opsi pengobatan, yakni jenis pengobatan modern atau tradisional.
