Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Hindari Resign karena 5 Alasan Ini!

10 November 2016   11:52 Diperbarui: 11 November 2016   12:31 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, coba ingat-ingat kembali, apakah Anda sudah memanfaatkan hak cuti dari perusahaan dengan baik? Selain untuk keperluan mendesak, adanya hak cuti juga penting agar para karyawan punya waktu lebih untuk istirahat dan berlibur. Jika Anda kerja terus-menerus tanpa sedikitpun menyempatkan refreshing, wajar saja jika Anda merasa bosan.

3. Tertekan

Pekerjaan apapun beratnya akan terasa bertambah dua kali lipat jika diiringi dengan pikiran yang negatif. Misalnya, menuduh atasan ingin menyiksa Anda dengan pekerjaan tambahan. Padahal, bisa saja ini hanya sebuah ujian dari atasan sebagai bentuk persiapan Anda untuk dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.

Dengan berpikir positif, segala rintangan di tempat kerja pasti berhasil Anda lewati. Perlu Anda ketahui juga, biasanya seseorang yang tahan banting di bawah tekanan kerja punya masa depan karier yang jauh lebih cemerlang!

4. Tidak cocok dengan lingkungan

Salah satu tantangan menjadi newbie di perusahaan adalah, tuntutan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Jika Anda datang dari industri atau jenis perusahaan yang benar-benar berbeda, Anda harus siap dengan culture shock yang mungkin dihadapi. Misalnya, suasana kerja yang lebih kaku atau rekan kerja yang mayoritas senior.

Sedikit-sedikit mengeluh karena tidak cocok dengan lingkungan merupakan pertanda bahwa Anda orang yang enggan beradaptasi. Bagi perusahaan, ini bukanlah alasan resign yang bisa diterima. Terlebih jika persoalan utamanya ada pada diri Anda. Sebelum Anda mengubah sifat buruk tersebut, Anda akan terus menghadapi masalah yang sama sepanjang karier.

5. Konflik dengan rekan kerja

Dalam sebuah tim, beda pendapat dengan rekan kerja itu hal biasa—selama belum berkembang menjadi perselisihan serius, di mana karyawan mulai saling sikut dan menjatuhkan. Justru lewat konflik-konflik sederhana ini profesionalitas Anda diuji. Nah, mengingat kepentingan perusahaan adalah yang utama, maka Anda harus dapat mengesampingkan ego Anda.

Jika belum ada usaha yang berarti dari Anda untuk menyelesaikan konflik, jangan jadikan resign sebagai jalan keluar. Bukan hanya Anda akan meninggalkan suatu masalah yang belum tuntas, tapi Anda juga mengundang masalah baru ketika suatu hari dipertemukan kembali dengan rekan kerja yang bersangkutan.

Bagaimana? Masih ingin resign?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun