Mohon tunggu...
Joanne Gabriella Susanto
Joanne Gabriella Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang murid

Saya adalah seorang murid

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Stalker | Alur Cerita - Bakwan Fight Back Episode 8 - POV Dirgantara

12 Oktober 2024   07:48 Diperbarui: 12 Oktober 2024   07:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.ytimg.com/vi/WU0YQ8wrCIs/maxresdefault.jpg

Pagi hari telah tiba, Karis sedang memasak steak untuk Klara dirumahnya Klara. Tak lama Klara bangun dan menghampiri Karis, Karis memberitahu bahwa sarapan akan segera selesai. Klara terkesan akan kemampuan Karis memasak dan makanannnya yang telihat enak. Klara mencoba masakan Karis yang sangat enak menurutnya. Karis sangat berbakat menjadi chef kata Klara. Klara berkata bahwa ia tidur nyenyak dan berterima kasih karena Karis telah menjaga Klara. Tetapi Klara mengkhawatirkan keadaan Karis, Karis memastikan bahwa ia baik-baik saja. Mereka berbincang dan bercanda-canda, sampai ada suara Alana terdengar memanggil Klara. Alana meminta maaf karena ia tidak melihat hp kemarin malam, tetapi ia juga bertanya mengapa Karis ada dirumah Klara. Klara berkata bahwa ia tidak apa-apa dan karena Karis menjaganya dan menginap di rumahnya. Klara kemudian menceritakan kejadian kemarin malam kepada Alana. Karis menceritakan hal yang ia temukan saat berkeliling. Alana sedikit marah karena Karis menginap di rumah Klara. Karis menyuruh Klara nginep di asrama Alana saja agar lebih aman. 

Klara pun packing dan tidak lupa membawa Lili untuk pergi, Saat berjalan, mereka menemukan sebuah kamera di depan rumah Klara. Medi kemudian muncul dan berkata bahwa itu kameranya, Karis bingung mengapa kameranya ada di depan rumah Klara. Medi memberi alasan mengambil foto untuk foto mingguan sekolah dan foto kendaraan kesekolah. Karis curiga dan bertanya :"Lu yakin foto itu doang?". Medi hanya mengiyakan dan berkata bahwa ia harus pergi. Tetapi Karis sangat curiga dengan Medi. Sesampainya di asrama, mereka mengantar Lili dan Klara ke kamar asramanya Alana. Mereka berdiskusi tentang masalah makanan, Alana ingin pergi ke supermarket, Karis memaksa untuk menjaga Klara. Mereka mulai ngobrol dan bercanda bersama. Pembicaraan mereka tiba-tiba menjadi canggung. Tak lama Alana datang dengan makanan dan minuman. Alana berkata bahwa makanan dan minuman tersebut dari Medi. Setelah mereka semua makan dan minum makanan permberian Medi, seketika mereka menjadi pusing dan pingsan. Semua terlihat gelap, terlihat seseorang melakban, memukul, dan membawa Klara pergi. Tak berdaya Karis dan Alana hanya terbaring disitu, mendengar pelakunya sudah pergi, Karis dan Alana sadar kembali dan melihat Klara sudah tidak ada. Mereka sambil mencari Klara mempertanyakan apa yang telah terjadi. Karis mencurigai makanan dan minuman dari Medi yang membuat mereka pingsan. Mereka ingin mengecek loker Medi terlebih dahulu, saat sampai disana, mereka menemukan buku yang berisikan alamat rumah Medi. Mereka langsung bergegas pergi ke rumah Medi, sesampainya di rumah Medi, mereka berteriak memanggil Medi. Karis menuduh Medi menculik Klara, tetapi saat ditanya, Medi berkata dia tidak ada saat Klara hilang dan Medi malah menuduh Karis. Alana memarahi mereka karena Klara hilang, Medi kemudian berinisiatif membantu cari Klara. 

Mereka berpencar untuk mencari Klara, tetapi tidak menemukan apa-apa. Karis kembali membawa Medi karena kecurigaannya. Karis kemudian meng-sms Medi jika ia sudah menemukan Klara, Karis kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Klara. Medi membalas bahwa ia belum menemukan, Karis dan Alana mencoba mencari dengan motor, tetapi tidak ada harapan akan lokasi Klara. Mereka berdua memutuskan kembali ke rumah Medi, Karis meng-sms Medi bahwa mereka kerumah Medi. Sesampainya di sana, Karis dan Alana menunggu di sekeliling rumah Medi, tetapi Alana melihat seseorang di depan bangunan dekat rumah Medi yang menggunakan full hitam dan topeng hitam. Karis menanyakan siapa dia, ia bertanya jika orang itu yang menculik Klara, Karis langsung menghantam orang itu. Tak lama setelah pertarungan mereka, orang itu kabur dan pergi entah kemana. Karis mendapat informasi bahwa Klara telah disembunyikan. Saat berbalik, Karis kehilangan Alana, dan saat mencari, Karis menemukan Alana dekat Klara yang terbaring tak berdaya sambil menangis. Karis dan Alana hanya bertanya tentang apa yang terjadi sambil menghibur Klara. Karis berkata bahwa sudah ada Alana dan dirinya disini, semua akan baik-baik saja. Karis membantu Klara bangun dan sambil bertanya hal yang terjadi. Klara melihat orang yang memakai topeng, Klara sambil terus menangis dan berkata bahwa ia takut. Mereka kembali berdiskusi tentang yang terjadi, Klara menceritakan semua yang terjadi. 

Tak lama Medi sampai dan berkata bahwa dia mencari di danau. Karis berkata bahwa Medilah yang menculik dan mengganggu Klara, tetapi Medi malah berkata :"Eh, lu ada di sisinya Klara trus dia keculik, lu gabisa jagain dia kan? Trus lu mau nyalahin gua lagi? Makanan yang beracun itu, gua gatau kalo itu beracun, gua baru beli". Karis tetap menuduh bahwa Medi hanya sok-sokan peduli. Tetapi Medi tetap saja menolak pernyataan Karis. Karis kemudian meminta bukti bahwa bukan Medi yang menyulik Klara. Karis kemudian berkata bahwa ia akan melaporkan Medi ke polisi, Medi tidak peduli karena ia berkata bahwa itu bukan dia. Karis mulai marah, tetapi Medi malah pergi dan mengancam jika Klara diculik lagi. Mereka mulai berdiskusi lagi apa yang harus mereka lakukan. Alana mengusulkan bahwa kita harus melaporkan ke Pak Yoo dulu, tetapi Karis malah memilih lapor ke polisi. Klara berkata bahwa ia setuju dengan Alana karena kita tidak memiliki bukti bahwa itu memang Medi. Karis mengingatkan kembali perlakuan Pak Yoo yang diam terhadap pembullyan, tetapi Klara dan Alana masih saja menekankan kita bicara pada Pak Yoo dulu. Mereka pun kembali pulang ke asrama lagi, di perjalanan Klara menceritakan hal yang telah terjadi kepadanya. Saat sampai di asrama, Karis pun pergi meninggalkan Klara dan Alana untuk kembali ke kamar asramanya. Dengan amarah ia kecewa kepada dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Klara, tetapi ia bertekad untuk menjadi lebih kuat lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun