Mohon tunggu...
Joanna Larisa Munthe
Joanna Larisa Munthe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student of Digital Communication at IPB University

Copy Writer | Social Media Specialist

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Siapa Sangka? Instastory Bisa Menjadi Aksi Nyata dalam Aktivisme Modern

25 September 2024   23:50 Diperbarui: 26 September 2024   00:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana mungkin sebuah postingan singkat di Instagram bisa menjadi alat utama bagi aktivis modern, memicu protes dan gerakan sosial yang mampu mendorong perubahan global?"

Pertanyaan ini mencerminkan bagaimana kekuatan media sosial dalam era digital, di mana platform seperti Instagram tidak hanya digunakan untuk berbagi momen sehari-hari, tetapi telah berkembang menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan informasi atau pesan. Seiring perkembangan teknologi digital, media sosial kini menjadi tempat di mana pesan dan informasi dapat disebarluaskan dengan cepat dan luas, yang memungkinkan aktivis modern untuk tidak hanya bergantung pada aksi di dunia nyata tetapi juga memanfaatkan platform ini untuk menggerakkan dukungan serta menyuarakan isu-isu penting. Instagram, sebagai salah satu media sosial paling populer, yang awalnya hanya digunakan untuk berbagi foto dan video, telah berkembang menjadi alat komunikasi yang kuat dalam menyampaikan pesan sosial dan politik, memungkinkan individu atau kelompok untuk mengorganisir kampanye, menyebarkan informasi, dan memobilisasi dukungan secara global. Dimana Instagram telah bertransformasi menjadi alat penting dalam mendukung gerakan sosial dan perubahan. Dengan kekuatan gambar, video, serta penggunaan tagar, Instagram kini berperan dalam menjangkau audiens yang lebih luas dan mendorong mobilisasi aksi nyata.

Aktivisme modern yang kini banyak di lakukan tidak terlepas dari memanfaatkan platform digital seperti Instagram untuk mendorong perubahan sosial dan politik. Saat ini, berbagai kampanye sosial, seperti hak-hak minoritas, dan kesetaraan gender, semakin marak dibicarakan di dunia maya, terutama di Instagram. Meskipun platform ini kerap dikritik sebagai alat bagi mereka yang hanya mencari popularitas, kenyataannya banyak aktivis yang menggunakan Instagram dengan serius untuk memobilisasi dukungan. Istilah "Social Justice Warrior" (SJW), yang kadang digunakan dengan nada negatif, tidak selalu mencerminkan upaya tulus dari mereka yang memperjuangkan keadilan sosial. Aktivisme modern, terutama yang berakar di media sosial, harus dilihat dari dampaknya dalam menggerakkan opini publik dan membawa isu-isu penting ke permukaan. Platform seperti Instagram memiliki peran krusial dalam membuka ruang dialog dan memperluas cakupan gerakan sosial, menjadikannya bagian integral dari perubahan global.

Instagram telah berkembang dari sekadar platform berbagi foto menjadi media utama dalam menyebarkan pesan-pesan sosial dan politik. Dengan fitur-fitur seperti unggahan gambar, video, dan penggunaan tagar, Instagram memberikan kemampuan bagi para aktivis untuk menyampaikan isu-isu penting kepada audiens yang lebih luas secara cepat dan efektif. Postingan singkat yang dilengkapi dengan visual menarik mampu menarik perhatian publik, menciptakan kesadaran, dan mengundang diskusi. Dalam konteks aktivisme, Instagram memungkinkan pesan-pesan advokasi disampaikan secara visual dan langsung, yang mempermudah penyebaran informasi serta mempercepat mobilisasi dukungan. Selain itu, Instagram Stories dan fitur Instagram lainnya memungkinkan penyampaian narasi yang lebih mendalam tentang sebuah isu, memberikan ruang untuk diskusi yang interaktif. Algoritma Instagram yang mengedepankan konten relevan berdasarkan minat pengguna juga membantu memperluas jangkauan pesan-pesan sosial yang diunggah oleh aktivis. Dengan demikian, Instagram tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sumber informasi penting yang dapat mendorong perubahan sosial. Baru-baru ini, kita melihat peningkatan aktivisme di media sosial yang fokus pada pengawasan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Tagar seperti #KawalMK dan #TolakPutusanMK ramai digunakan di Instagram, menunjukkan bagaimana media sosial menjadi platform penting untuk menyuarakan protes publik. Gerakan digital ini bertujuan mengkritisi keputusan MK yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Melalui tagar dan kampanye media sosial, masyarakat yang tidak bisa turun langsung ke jalan tetap dapat menyuarakan pendapat mereka, memastikan keputusan hukum dan konstitusi dipantau secara transparan dan adil. Ini menjadi contoh aktivisme modern, di mana aksi di dunia nyata dilengkapi dengan media sosial untuk menyebarkan kesadaran, memobilisasi dukungan, dan menekan pengambil kebijakan. Salah satu contoh nyata dari pengaruh Instagram dalam aktivisme adalah template yang dibuat oleh @kenapaharuspeduli, yang menjelaskan isu-isu penting seperti #KawalKeputusanMK, #TolakPilkadaAkal2an, dan #TolakPolitikDinasti. Template ini berhasil mencapai 843 ribu share, mencerminkan dukungan luas masyarakat terhadap isu-isu tersebut dan menunjukkan bagaimana platform ini dapat digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan penolakan dan suara publik.

Instagram memfasilitasi penyebaran informasi secara cepat dan luas, menjangkau audiens lebih besar dan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu penting. Penggunaan tagar dan fitur lainnya yang ada mendorong dan memungkinkan aktivis serta masyarakat umum untuk menyuarakan pendapat dan menggalang dukungan secara signifikan. Hal ini memainkan peran krusial dalam mobilisasi dukungan dan partisipasi publik, serta mempertemukan berbagai kelompok masyarakat yang terpisah secara fisik. Selain itu, Instagram berfungsi sebagai platform virtual untuk menyuarakan kritik dan mengorganisir perlawanan, terutama saat demonstrasi fisik sulit dilakukan, seperti selama pandemi dan bagi aktivis yang terhambat oleh kesibukan. Ini menegaskan peran penting Instagram dalam mendukung aktivisme di era digital. Secara keseluruhan, Instagram telah terbukti sebagai alat yang efektif untuk menyampaikan pesan, menciptakan kesadaran, dan mendorong masyarakat bertindak. Kesuksesan platform ini dalam mendukung gerakan sosial menunjukkan bagaimana teknologi dapat memobilisasi aksi nyata dan mendorong perubahan dalam masyarakat yang semakin terhubung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun