Lebih Waspada Saat WFH, Terutama dengan Adanya Serangan Siber yang Susah Dideteksi!

Dengan diberlakukannya WFH, teman-teman perlu lebih waspada karena terjadi peningkatan trend penyerangan siber seperti yang dapat dirangkum sebagai berikut:

Pada tanggal 3 Januari 2020, diberitakan bahwa Kedutaan Besar Indonesia di Australia (KBRI Canberra) mengirimkan sebuah email yang ditujukan kepada anggota Premier Western Australia. Email yang dikirimkan tersebut tidak mencurigakan karena berupa dokumen word, namun ternyata dokumen tersebut telah di sisipi oleh perangat cyberattack Aria-body. Namun yang membuat Aria-body mengkhawatirkan adalah bisa melakukan penetrasi terhadap semua komputer untuk membuka file dan dengan cepat mematuhi instruksi hacker, membuat jalur rahasia untuk berkomunikasi dengan server hacker, melakukan replikasi typing yang dilakukan oleh user, serta melihat tulisan user secara realtime.

Pada tanggal 3 April terjadi peretasan database pada marketplace Tokopedia, sejumlah 91 juta akun pengguna diperjualbelikan di Darknet.

Pada tanggal 21 April 2020, diberitakan bahwa badan WHO melaporkan terjadinya 5 kali lipat peningkatan kejahatan siber secara drastis.  Terdapat sekitar 450 alamat surel/email dan kata sandi/password WHO yang aktif dan bocor  bersamaan dengan ribuan akun milik orang lain yang mengerjakan tanggapan mengenai coronavirus.

Pada tanggal 9 Mei 2020, dilaporkan pengguna DocuSign di Office 365 adalah target kampanye phishing baru yang menampilkan COVID-19 sebagai iming-iming untuk meyakinkan pengguna untuk memasukkan data kredensial mereka dengan imbalan informasi pandemi.

Sehubungan hal tersebut, diharapkan buat teman-teman yang melakukan Work From Home (WFH) dan sedang mengerjakan dokumen penting yang tidak boleh diketahui oleh pihak/perusahaan lain, agar selalu waspada dengan laptop dan gadgetnya masing-masing, lakukan update anti virus, update patch OSnya, dan selalu berhati-hati sebelum meng klik suatu link. 

Salam.