Mohon tunggu...
Yuanita Levany
Yuanita Levany Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apapun Masalahnya Serahkanlah kepada Sang Maha Pencipta Kita

10 Februari 2012   09:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:49 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia pasti pernah mendapatkan cobaan, entah itu cobaan kecil atau cobaan besar bagi kita. Namun tak semua orang mampu melewati cobaan yang diberikan oleh Allah SWT. Sebenarnya apapun cobaan itu pasti datangnya dari Allah SWT, dan ketika kita mendapatkan cobaan tersebut seharusnya sudah saatnya kita intropeksi diri dan memperbaiki dari cobaan yang kita dapatkan.

Tak semua tindakan manusia itu benar, manusia juga tak luput dari kesalahan, kadang kesalahan bicara, kesalahan menulis bahkan tak jarang kesalahan kita menilai sesuatu.. Bahkan tak jarang kesalahan yang kita lakukan harus kita terima resikonya. Ya apapun yang kita lakukan, entah baik atauu buruk pasti kita akan menerima akibat dari perbuatan kita, jadi siap tak siap tetap harus siap dan menjadikan semua tindakan yang salah sebagai pelajaran dan tindakan yang baik harus tetap dilanjutkan. Hanya orang yang bodoh yang bisa melakukan tindakan yang salah berulang kali.

Hidup ini juga tak lepas dari hubungan sesama manusia, terkadang banyak tindakan yang kita lakukan tanpa kita sadari telah menyakiti orang lain atau tak sedikit pula tindakan kita bisa membahagiakan orang lain. Namun tidak semua balasan yang kita terima sesuai dengan harapan, dan belum tentu tindakan kita yang baik maka orang akan memperlakukan seperti itu juga.

Misalnya kita tak pernah membicarakan dan mengurusi orang lain namun belum tentu orang lain akan bertindak sama seperti kita, dengan tidak mengurusi urusan kita. Saat ini banyak lelaki yang sikapnya melebihi sikap wanita, yaitu membicarakan orang lain di belakang kita, di hadapan kita seolah tidak ada apa-apa, akan tetapi dibelakang kita mengheboh-hebohkan kesalahan kita. Tapi itulah hidup, tak selamanya realita sesuai dengan yang kita harapkan. Namun harusnya kita bersyukur ketika ada seseorang yang masih membicarakan kita berarti kita masih diperhatikan oleh dirinya, entah itu perhatian baik atau buruk akan tetapi setidak-tidaknya dirinya masih mengingat kita dalam otaknya.

Dan orang-orang seperti inilah yang menjadi cobaan besar untuk kita, seharusnya sesuatu hal yang tidak terlalu besar namun diheboh-hebohkan oleh dirinya akhirnya menjadi sesuatu yang besar, dan akhirnya menjadi masalah untuk diri kita akibat hal yang terlanjur menjadi heboh, dan terkadang tak jarang ditambah-tambahkan bumbu enak jadi terlihat kesalahannya semakin fatal.Pastinya kita akan menjadi gerah melihat orang seperti ini, kesannya mereka senang dengan akibat yang akan kita terima.

Namun marah, emosi, kesal atau mencari keributan terhadap orang seperti itu bukanlah tindakan yang benar, karena hanya akan menghabiskan energy sendiri saja dan tidak akan memberikan dampak apa-apa, dan yang terjadi akan memperkeruh keadaan. Karena tipikal orang seperti ini biasanya tidak mau mengalah dan merasa benar, dirinya hanya akan selalu melihat dari kesalahan yang kita perbuat, dan mereka sengaja akan merendah-rendahkan kita dan membuat kita semakin terhina. Seakan-akan mereka lupa kalau mereka punya anak dan cucu yang nantinya bisa juga mengalami hal seperti kita.

Tenang dan tetap sabar itulah yang harus kita lakukan untuk menghadapi orang-orang seperti ini, dan menurut Al-Hadist kita seharusnya mendoakan orang-orang yang menganiaya kita, doa orang yang teraniaya insya Allah akan didengarkan oleh Allah SWT. Doakanlah orang-orang tersebut hal-hal baik, doakan agar dirinya segera sadar akan hal yang diperbuatnya itu benar atau salah, sehingga dirinya tak akan melakukan hal seperti itu lagi kepada diri kita maupun orang lain, dan doakan pula agar apa yang diperbuat oleh dirinya tidak menimpa kepada keluarganya, dengan tindakan kasar bukanlah hal yang tepat untuk menghadapi orang ini.

Kitalah yang lebih menyadari kesalahan kita dan belajar dari tindakan salah kita ini, karena apa yang kita pikirkan itu benar belum tentu benar untuk orang lain, dan apa yang kita pikirkan salah belum tentu salah dimata orang-orang. Persepsi kita belum tentu sama dengan persepsi orang lain. Tergantung dari sudut pandang seseorang dalam melihat suatu realita.

Inilah hidup, tak selamanya hidup itu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Hidup itu pasti tak selalu lurus, ada belokan dan aral yang ada dalam hidup kita. Dan tergantung kita bagaimana menyikapi belokan dan aral yang ada di dalam hidup kita. Kekerasan dan emosional tidak akan menyelesaikan masalah kita, akan tetapi jiwa yang tenang dan selalu menyerahkan semuanya kepada Sang Pencipta adalah hal yang bisa kita lakukan. Hidup ini tak abadi, dari-Nya lah kehidupan kita saat ini dan kepada-Nya lah kita kembali dan hanya diri-Nya lah berserah diri dan meminta perlindungan. Salam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun