Mohon tunggu...
Jonathan Ajani
Jonathan Ajani Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis untuk kesenangan

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Perlu Mengamalkan Pancasila Zaman Sekarang?

28 Agustus 2019   19:51 Diperbarui: 28 Agustus 2019   20:02 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila merupakan dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tidak boleh kita lupakan sebagai warga negara Indonesia. Tetapi, Pancasila sebagai dasar negara juga memiliki kandungan nilai-nilai yang bisa diaplikasikan dan diterapkan didalam hidup kita sehari-hari. Sila-sila dari setiap pancasila memiliki makna dan nilai tersendiri sehingga setiap sila memiliki isi sendiri-sendiri yang dapat diaplikasikan didalam hidup kita masing-masing. 

Sila pertama dari pancasila berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa", yang berarti kita harus percaya dan sujud kepada Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh masing-masing orang. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai umat beragama. Sila pertama ini merupakan sila yang penting karena berhubungan dengan Tuhan. Kita dapat menerapkan sila ini dengan cara-cara yang mudah seperti menghargai antar umat beragama. Sila pertama juga dapat diaplikasikan dari hal-hal yang sederhana seperti pergi ke tempat ibadah sesuai agama kita. Disitu kita dapat menerapkan sikap dan perilaku baik kita sebagai umat beragama.

Sila kedua pancasila berbunyi "Kemanusian Yang Adil dan Beradab." Sila kedua berarti kita mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Sila ini sebagai rakyat Indonesia yang mendukung Bhineka Tunggal Ika mempunyai makna dimana kita harus menghargai sesama masyarakat dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan di Indonesia ini. Pengaplikasian sila kedua dapat dilihat dimana kita dapat saling bertoleransi antar umat beragama. Kita harus sadar bahwa perbedaan agama bukan berarti kita berbeda visi dan misi sebagai bangsa Indonesia. Kita harus selalu ingat bahwa bangsa kita memegang dasar Bhineka Tunggal Ika dimana berbeda-beda kita tetap satu, yaitu bangsa Indonesia.

"Persatuan Indonesia" merupakan bunyi dari sila ketiga. Sila ketiga mempunyai  arti dimana kita seharusnya memiliki jiwa persatuan yang kuat dan erat sehingga kita dapat membangun dan memajukan Indonesia lebih lagi. Dari sila ketiga ini kita harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak terpecah belah sebagai warga negara Indonesia yang satu.  Memiliki rasa cinta akan tanah air juga adalah salah satu pengamalan dari sila ketiga. Sila ketiga ini dapat diaplikasikan dalam banyak hal. Baru kemarin Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 74. Pengaplikasian sila ketiga dapat dilihat dari kita yang mengibarkan bendera merah putih sebagai unjuk bangga sebagai rakyat Indonesia ini. Sila-sila pada pancasila dapat dilaksanakan dan dimaknai dari hal-hal yang sederhana yang bahkan pada dasarnya kita tidak ketahui sekalipun.

Bunyi dari sila keempat adalah "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Sila keempat ini berhubungan dengan perilaku kita yang menjunjung tinggi musyawarah mufakat dalam penyelesaian masalah. Dalam hidup berbangsa dan bernegara kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain, maka dari itu kita harus mendahulukan kepentingan kelompok daripada keperluan kita sendiri. Pengaplikasian sila keempat dapat dilakukan dengan sangat mudah adalah dengan cara megikuti pemilu yang diselenggarakan secara teratur per periodenya. Dari situ kita sudah menunjukkan sikap kita mengamalkan sila keempat. Lain dari itu, sila keempat juga dapat diamalkan dari diskusi-diskusi maupun rapat dan musyawarah yang dilakukan bersama-sama.

Sila kelima merupakan sila terakhir dan berbunyi "Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".  Sila ini dapat dikaitkan dengan sikap kita terhadap sesama. Indonesia menjunjung keadilan sosial dimana kita harus bersikap adil terhadap sesama kita. Kita juga bisa memaknai sila ini dengan cara menghargai hak dan kewajiban orang lain. Pengaplikasian yang paling sederhana dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan menolong orang lain.

Pancasila adalah suatu ide atau gagasan yang sifatnya terbuka (ideologi terbuka). Dimana ide-ide tersebut dan nilai-nilai yang ada harus bisa menyesuaikan dengan zaman-zaman yang semakin berkembang. Pancasila juga dapat dijadikan sebagai saringan atau filter dalam globalisasi dunia, dimana nilai-nilai yang ada dapat dipakai untuk menyaring mana yang baik dan buruk dari dampak globalisasi. Oleh sebab itu, sebenarnya pancasila bukanlah hanya sekedar identitas bangsa saja, namun juga merupakan suatu jati diri dari kita rakyat Indonesia itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun