Gelar seseorang tidak dapat sepenuhnya dipercaya. Kita tidak dapat mengetahui cara mereka memperoleh gelar, walaupun seseorang tidak boleh curang dalam perjalanan akademiknya menjadi seorang guru besar. Namun, tetap saja ada seseorang yang mempermainkan dan menurunkan martabat gelar profesor.
Terjadi skandal pemalsuan gelar guru besar ketua MPR RI, Bambang Soesatyo karena ditemukan beberapa kejanggalan dalam riwayat akademinya. Namun, menurut Bambang Soesatyo sendiri, Ia telah mengikuti semua prosedur dengan benar. Gelar untuk menjadi guru besar dikejar oleh banyak orang hanya dengan tujuan untuk meningkatkan kelas sosial mereka. Sekedar menambahkan gelar di belakang namanya menjadi tujuan yang sangat penting sehingga tidak mematuhi standar yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Terdapat bukti pada riwayat akademiknya ketika Ia mendapatkan gelar masternya terlebih dahulu daripada gelar sarjananya. Dengan penyelidikan lebih lanjut, kemungkinan terungkap kecurangan dalam mendapatkan gelarnya. Data tahun Bambang Soesatyo sudah lulus juga menghilang ketika diakses pada 3 Juli 2024 di situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Pelakunya bagaikan seseorang yang ingin memetik buah manis dari pohon tanpa menanam dan merawatnya. Dengan gelar sebagai buah manisnya dan pemetiknya sebagai orang yang hanya ingin merasa hasilnya saja sebagai pemegang gelar. Bambang Soesatyo sendiri mencoba untuk mendapatkan gelar dengan cara yang tidak benar hingga melompat ke tingkat gelar lebih tinggi sebelum mendapatkan gelar yang sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H