Geger rush money di republik ini sudah berlangsung beberapa minggu, mulai dari menteri, pengusaha, polisi, anak kuliahan, karyawan berdasi, semua kalang kabut membicarakannya.
Dulu memang pernah terjadi penarikan uang rame-rame di bank oleh nasabahnya, yang terjadi ya memang banknya pada "dedhel dhuwel" kekurangan likuiditas, lha wong hidupnya bank itu ya memang dari duit nasabah.
Bagi buruh harian lepas seperti saya Rush Money itu memang saya lakukan tiap tanggal 25, karena tanggal itu adalah tanggal gajian, saat saya menulis tulisan ini adalah tanggal 24 November, artinya besok pagi uput-uput saya akan segera melakukan rush money dengan dibantu oleh isteri tercinta yang telah menyiapkan daftar nomor rekening tempat penampungan, seperti rekening anak untuk biaya kuliah, rekening orang tua buat biaya berobat, sampe rekening PLN, PAM, BPJS dan lain lain.
Himbauan Mbak MenKeu untuk tidak melakukan rush money, dengan sangat berat hati terpaksa tidak bisa saya ikuti, saya harus melakukan rush money pada tanggal 25, kalau tidak dilakukan maka saya tidak punya ongkos buat berangkat bekerja.
Bagi para penyeru rush money pada tanggal 25, ketahuilah tanpa sampeyan ajakpun, saya sudah melakukannya semenjak dari zaman dahulu kala.
Demikianlah adanya
j.purnama
pelaku rush money 25
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H