Mohon tunggu...
Jeny Fara Monica
Jeny Fara Monica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Populasi Penyu Laut

13 Desember 2024   16:33 Diperbarui: 13 Desember 2024   16:53 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi Penyu Laut(Sumber:ikons.id/perubahaniklimuntukbayipenyu)

Peningkatan suhu global bukan hanya memengaruhi kehidupan manusia, tetapi juga spesies-spesies laut yang bergantung pada keseimbangan ekosistem untuk bertahan hidup. Salah satu spesies yang terdampak secara signifikan adalah penyu laut. Suhu sarang yang semakin hangat akibat perubahan iklim telah menggeser rasio jenis kelamin penyu, yang berdampak pada keberlanjutan populasi mereka di masa depan.

Perubahan iklim semakin berdampak serius pada ekosistem laut di Indonesia. Peningkatan suhu global menyebabkan perubahan suhu air laut yang signifikan mempengaruhi banyak organisme laut termasuk penyu. Penyu sendiri memiliki mekanisme penentuan jenis kelamin yang bergantung pada suhu di mana suhu tinggi cenderung menghasilkan lebih banyak betina dibandingkan jantan, mempertaruhkan populasi betina yang akan kesulitan menemukan pasangan kawin di masa depan.

Perubahan iklim juga memicu naiknya permukaan air laut, yang mengancam habitat pantai yang menjadi tempat bertelur penyu. Banyak pantai di Indonesia yang kini mengalami erosi membuat area bertelur penyu semakin sempit. Hal ini memaksa penyu untuk mencari tempat bertelur yang kurang ideal, meningkatkan resiko gagal menetas. Kondisi ini mengharuskan adanya tindakan konservasi yang lebih intensif upacaya pelestarian seperti pembuatan kawasan lindung laut, rehabilitasi pantai serta pengelolaan, penetasan semi alami sangat diperbolehkan untuk menyelamatkan populasi penyu. Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan juga menjadi kunci dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Nah maka dari itu, perubahan iklim memiliki dampak signifikan terhadap pupulasi penyu dilaut, terutama melalui perubahan suhu dan kenaikan permukaan air laut. 

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah dampak tersebut:

1. Konverensi habitat pantai

 Restorasi vegetasi pesisir: Menanam kembali tanaman pantai seperti ketang-katang dan kamdelis candel yang berfungsi melindungi sarang pemicu dari suhu ekstrem dan erosi. Tanaman ini membantu menjaga suhu tanah agar tetap stabil selama masa inkubasi telur.

 Pengelolaan Kawasan Lindung: Mendirikan dan memelihara kawasan lindung laut untuk melindungi habitat penyu dan memastikan bahwa area bertelur tetap aman dari gangguan manusia dan perubahan lingkungan.

2. Pengurangan Emosi Gas Rumah Kaca

 Transisi energi: Beralih ke sumber energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon yang berkontribusi pada pemaparan global. Ini termasuk penggunaan energi matahari, angin, dan hidro.

 Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi jejak karbon mereka melalui kampanye edukasi dan program komunitas yang berfokus pada keberlanjutan penyu laut.

3. Pemantauan dan Penelitian

 Studi Perilaku Penyu: Melakukan penelitian tentang bagaimana penyu dapat beradaptasi dengan perubahan suhu, termasuk kemungkinan pemindahan periode bersarang ke waktu yang lebih dingin. Ini membantu memahami strategi adaptasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup penyu.

 Monitoring Suhu Sarang: Memasang alat pemantau suhu di lokasi bersarang untuk mengidentifikasi dan mengelola resiko suhu tinggi yang dapat memengaruhi jenis kelamin tukik yang menetas.

4. Interensi Manusia

 Penyediaan Ketahan Sarang: Menggunakan teknik seperti memberikan kedudukan atau menyiram pasir di lokasi sarang untuk mendinginkan area tersebut secara temperatur meskipun ini bulan solusi jangka panjang.

 Rehabilitasi Pantai: Melakukan proyek rehabilitasi pantai untuk memperbaiki kerusakan akibat sampah dan badai. Sehingga menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi penyu untuk bertelur.

5. Kolaborasi Multisektoral

 Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyakat lokal dalam kegiatan konvensi seperti patroli pantai untuk melindungi sarang penyu dari predator dan pengganggu lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun