Yogyakarta – tanggal 12-13 Desember 2015 kemarin telah berlangsung sebuah acara conference yaitu Youth Involvement Forum yang diselenggarakan oleh organisasi Indonesian Youth Forum yang bekerjasama dengan yayasan Mata Air, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), dan International Peace Youth Group (IPYO), acara ini di selenggarakan setiap tahunnya yang kebetulan tahun ini bertempatan di kota Yogyakarta tepatnya di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dengan mengangkat tema “Better Financial, Education, and Spiritual Access for Youth” .
Forum ini di peruntukkan bagi pemuda Indonesia maupun pemuda asing yang berdedikasi dan punya semangat yang tinggi untuk bisa merubah dan membangun negara tercinta ini menuju negara yang lebih baik nantinya. Ada sekitar 65 delegasi yang hadir berpartisipasi dalam acara ini. diantaranya ada delegasi yang dari Indonesia sendiri dan adapula beberapa delegasi yang Forum ini di peruntukkan bagi pemuda Indonesia maupun pemuda asing yang berdedikasi dan punya semangat yang tinggi untuk bisa merubah dan membangun negara tercinta ini menuju negara yang lebih baik nantinya. Ada sekitar 65 delegasi yang hadir berpartisipasi dalam acara ini. diantaranya ada delegasi yang dari Indonesia sendiri dan adapula beberapa delegasi yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Thailand, dan Korea Selatan. Mayoritas peserta masih menempuh studi S1,S2,S3, namun ada pula beberapa peserta yang sudah bekerja secara professional di bidangnya.
Ini merupakan acara yang sangat menarik dan inspiratif karena disini peserta di ajar dan di didik untuk bagaimana menjadi pemuda yang peka terhadap lingkungan, membuat perubahan terutama dalam bidang pendidikan, Ekonomi, dan Agama. Ini juga merupakan salah satu langkah awal untuk membuktikan slogan “pemuda adalah generasi of change” yaitu dengan adanya dialog interaktif dengan para tokoh dan forum-forum diskusi yang membahas tentang Fenomena Pendidikan, Ekonomi dan Agama yang ada di Indonesia belakangan ini, sehingga hasil dari forum diskusi tersebut diperoleh jalan keluar berupa cara-cara yang konkrit untuk dapat menyelesaikan permasalahan di negara Indonesia tercinta ini.
Dalam forum para peserta diwajibkan untuk berbicara bahasa inggris agar skill speaking nya lebih terasah lagi, sehingga nantinya bisa mewakili Indonesia di kancah ASEAN maupun dunia. Karena di zaman sekarang ini bahasa inggris dianggap sangat penting untuk menghadapi persaingan dunia yang amat sangat sengit.
Di hari terakhir para peserta diajak untuk berolahraga lewat acara Peace Walk yang di mulai dari Tugu Jogja menuju jalan Malioboro dan berakhir di 0 KM. Sebelum acara peace walk di mulai ada sambutan dari Pemerintah kota Yogyakarta dan Wakil dari Menpora lalu di ikuti pembacaan Deklarasi Perdamaian dari Ambassador Korea Selatan (Bruce Lee). Setelah sampai di Malioboro para peserta bersama-sama menandatangani Banner yang berisi pesan perdamaian diantara sesama, lalu peserta di suruh untuk mengajak masyarakat sekitar untuk turut menandatangani bannner tersebut sebagai tanda persetujuan di adakannya perdamaian dunia. Setelah selesai para peserta di ajak berjalan lagi menuju Keraton Yogyakarta lalu dilanjutkan ke Candi Prambanan.
Penutupan acara ini dilangsungkan di Gedung Multipurpose UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada malam hari setelah isya’ dengan menampilkan tarian tradisional yaitu Tari Saman dari Mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya lalu di lanjutkan dengan penampilan dari Cak Nun dan Kiai Ageng dengan lagu-lagu Sholawatan rebana dan kajian islami yang sangat menarik dan inspiratif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H