Bagi banyak orang, mencari pekerjaan di usia senja terkesan mustahil. Namun, di Tokyo, terdapat sebuah restoran unik bernama The Restaurant of Mistaken Orders (TROMO) yang menawarkan peluang kerja istimewa bagi para lansia.
TROMO bukan sekadar tempat makan biasa. Restoran ini memiliki konsep unik yang tidak hanya menghadirkan sensasi kuliner yang tak terlupakan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para lansia untuk berinteraksi dan berkontribusi pada masyarakat.
Berbeda dengan restoran pada umumnya, TROMO mempekerjakan para lansia dengan demensia sebagai pelayan. Konsep "pesanan salah" di TROMO bukan disengaja, melainkan karena kondisi para lansia yang mungkin mengalami kesulitan dalam mengingat atau memahami pesanan.
Namun, alih-alih frustrasi, para tamu TROMO justru menyambutnya dengan tawa dan kehangatan. Konsep ini menciptakan suasana yang menyenangkan dan penuh kekeluargaan, di mana para tamu dapat menikmati hidangan lezat sambil berinteraksi dengan para lansia yang ramah.
Kisah di Balik TROMO
TROMO didirikan oleh Shiro Oguni pada tahun 2017, seorang sutradara televisi yang terinspirasi dari pengalamannya mengunjungi panti jompo. Di sana, ia melihat para lansia yang penuh semangat namun kekurangan kesempatan untuk berinteraksi dan berkarya.
Hingga terciptalah TROMO, sebuah restoran yang tak hanya menyajikan hidangan lezat, tetapi juga menawarkan ruang bagi para lansia untuk bersosialisasi dan merasa berguna. Para lansia di TROMO dilatih untuk menerima pesanan, mengantarkan makanan, dan bercengkrama dengan pelanggan.
Meskipun terkadang terjadi kesalahan dalam pesanan, hal ini justru menjadi daya tarik utama TROMO. Pelanggan datang bukan hanya untuk menikmati makanan, tetapi juga untuk menyaksikan interaksi yang hangat dan penuh humor antara para lansia dan tamu.
Peluang Baru bagi Lansia