Mohon tunggu...
Jn. Aether
Jn. Aether Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

Hi, I’m Aether, a single-mother, storyteller, poet, and content writer, who likes to share my ideas over a cup of coffee and tea 🍃☕️. Sometimes, the quietest people have a thousand brilliant ideas in their minds.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

5 Kesalahan Fatal Saat Mengajak Anak Berpuasa, Orangtua Wajib Tahu!

4 Maret 2024   11:25 Diperbarui: 4 Maret 2024   11:29 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puasa Bersama Si Kecil (pexels.com/Alena Darmel)

Ramadhan semakin dekat. Bagi sebagian besar orang tua, ini adalah momen istimewa untuk membimbing anak-anak mereka dalam menunaikan ibadah puasa

Momen ini menjadi kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan melatih kedisiplinan anak. Namun, tak jarang muncul beberapa kesalahan yang dapat menghambat proses belajar anak dalam berpuasa. Kesalahan-kesalahan ini dapat membuat anak trauma dan tidak menyukai ibadah puasa.

Berikut adalah 5 kesalahan yang harus dihindari saat mengajak anak berpuasa:

1. Memaksa Anak Berpuasa

Antusiasme orang tua dalam menyambut Ramadhan terkadang mendorong mereka untuk memaksakan anak berpuasa. Hal ini sangat tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan trauma dan ketidaksukaan anak terhadap ibadah puasa. 

Pendekatan yang lebih tepat adalah dengan mengajak dan memberikan motivasi kepada anak untuk mencoba berpuasa secara bertahap. Jelaskan kepada anak tentang manfaat berpuasa dengan bahasa yang mudah dimengerti.

2. Langsung Berpuasa Sehari Penuh

Mendorong anak untuk langsung berpuasa seharian penuh dapat membahayakan kesehatan mereka. Awali dengan puasa parsial selama beberapa jam, seperti dari jam 8 pagi sampai jam 1 siang. Kemudian, tingkatkan durasi secara bertahap sesuai kemampuan anak. Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup dan melakukan aktivitas fisik ringan selama berpuasa.

3. Mengabaikan Kebutuhan Nutrisi dan Hidrasi

Saat berpuasa, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi dan hidrasi anak. Pastikan mereka mendapatkan makanan bergizi saat sahur dan buka puasa. 

Berikan makanan yang kaya akan protein, karbohidrat kompleks, dan vitamin. Jangan lupa untuk memberikan air putih yang cukup untuk menjaga tubuh mereka tetap terhidrasi. Hindari memberikan makanan yang tinggi gula dan lemak karena dapat membuat anak cepat haus dan lemas.

4. Membandingkan dengan Anak Lain

Setiap anak memiliki kemampuan dan kondisi fisik yang berbeda. Hindari membandingkan kemampuan anak dalam berpuasa dengan anak lain. Hal ini dapat memicu rasa minder dan ketidakpercayaan diri pada anak. Berikan pujian dan apresiasi atas usaha anak dalam berpuasa, terlepas dari kemampuan mereka.

5. Menghukum Jika Anak Batal Puasa

Kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah menghukum anak ketika mereka batal puasa. Pendekatan yang lebih baik adalah dengan menjelaskan dengan lemah lembut tentang alasan batalnya puasa dan memberikan motivasi agar mereka mencoba kembali di lain waktu. Tetaplah sabar dan dukung anak selama proses belajar berpuasa.

Dengan kesabaran dan ketelatenan, orang tua dapat membantu anak belajar berpuasa dan menjadikan Ramadhan sebagai momen yang penuh makna dan berkesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun