Seberapa sering kita diingatkan oleh kematian?
Kejadian sehari - hari di sekitar kita sering menunjukkan peristiwa itu memang akan dialami setiap makhluk yang bernyawa termasuk manusia. Bisa dipastikan bahwa setiap hari akan ada orang yang mati di seluruh penjuru dunia ini. Mereka bisa hanya seorang biasa yang tidak kita kenal, orang - orang terdekat kita, dan publik figur yang dikenal banyak orang. Kematian yang dialami pun terjadi oleh berbagai sebab, bisa penyakit, kecelakaan, pembunuhan, bahkan bunuh diri. Lalu apa reaksi kita atas kasus kematian seperti itu? Untuk orang terdekat tentu kita akan merasa sedih, kehilangan, dan itu saya anggap sebagai kewajaran. Untuk orang lain yang tidak kita kenal, kesedihan itu mungkin hanya terjadi sesaat, bahkan sering kita tidak menghiraukannya begitu saja.
Seberapa sering kita melupakan peringatan akan kematian itu?
Sangat sering. Ya, kita terlalu sering terbuai oleh kesenangan duniawai, dan fakta - fakta mengenai kematian itu mungkin hanya akan berlalu begitu saja. Dan ketika kematian menjemput kita.....tidak dapat kita tunda, bahkan untuk dihindari. Lalu, siapkah kita untuk menjemput kematian? Ah, mungkin masih banyak yang berpikir bahwa "belum saatnya aku mati hari ini, besok, atau lusa. Aku masih muda, tubuhku sehat, dan selama ini hidupku baik - baik saja". Hey! Apakah mati hanya untuk mereka yang tua? Tidak. Mati tidak pernah mengenal siapa kita. Saya teringat sebuah ungkapan dari novel yang pernah saya baca, "mati adalah kepastian yang paling pasti". Ingatlah bahwa kematian adalah hal yang paling dekat dengan kita, dan akan semakin dekat seiring kita sibuk dengan urusan duniawi.
Lalu bagaimana? Apakah kita harus takut mati?
Kematian tidak perlu ditakuti, karena setiap orang akan mengalami. Ketakutan yang kita bangun justru akan menyebabkan kematian itu semakin menghantui kita. Dan saat itu yang terjadi adalah sikap protektif yang berlebihan terhadap diri sendiri. Masih ingat dengan film Final Destination? Dari semua seri film tersebut saya mengambil intinya, yaitu bahwa ketika kita terlalu memikirkan tentang kematian maka yang terjadi adalah prasangka dan sikap terlalu hati - hati akan semua hal di sekitar kita.
Tulisan ini hanyalah sedikit dari pemikiran saya mengenai kematian. Mumpung saya masih hidup juga tulisan ini dapat saya publish. Jadi, sebelum anda mati, bolehlah membaca tulisan ini dan memberikan kritik. Hehehe... ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H