CHILE JUARA
Penyelenggaraan Copa America Centenario USA 2016 resmi berakhir seiring keberhasilan Chile mengalahkan Argentina lewat adu tendangan penalti dengan skor 4-2 setelah melalui 2 x 45 menit di tambah 2 x 15 dengan skor kaca mata. Pertandingan final yang digelar di MetLife Stadium, East Rutherford, New Jersey Amerika Serikat berjalanan cukup keras. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kartu yang di keluarkan oleh wasit asal Brazil, Heber Roberto Lopes yakni delapan kartu kuning dan dua kartu merah masing-masing buat pemain Chile Marcelo Alfonso DÃaz Rojas (menit ke 28') dan buat pemain Argentina  Faustino Marcos Alberto Rojo (menit ke 43'). Chili maupun Argentina sama-sama memiliki peluang yang jika lebih beruntung akan menjadi gol di waktu normal. Namun penyelesaian akhir yang kurang baik dari kedua kesebelasan yang membuat pertandingan berakhir dengan adu tendangan penalti.
Lewat adu tendangan penalti Chile membuktikan bahwa mereka lebih memiliki mental juara dibanding sang lawan Argentina yang dipimpin oleh sang mega bintang Lionel Messi. Walaupun Arturo Vidal gagal dalam eksekusi pertama, empat penendang selanjutnya dari Chile yakni Nicolás Castillo, Charles Aránguiz, Jean Beausejour dan Francisco Silva berhasil menuntaskan tugas mereka dengan sempurna. Selain para penendang yang berhasil mencetak gol ke gawang Argentina yang di jaga Sergio Romero peran Claudio Bravo sangat penting. Setelah tendangan Lionel Messi yang merupakan eksekutor pertama Argentina melambung di atas mistar gawang, Claudio Bravo berhasil menepis tendangan pemain Argentina milik klub Italia S.S Lazio Lucas Biglia.
Gelar Copa America kedua Chile sepanjang masa ini sekaligus pembuktian dari Skuad La Roja bahwa mereka bisa meraih gelar di luar kandang mereka sendiri, mengingat gelar juara pertama Chile di Copa America di raih pada penyelenggaran tahun 2015 dimana pada saat itu mereka pertindak sebagai tuan rumah. Selain itu, pelatih mereka Juan Antonio Pizzi berhasil juga membuktikan bahwa dirinya tidak kalah dengan pelatih yang berhasil mengantarkan Chile juara tahun lalu yaitu Jorge Sampaoli.
BRAVO, SANCHEZ, dan VARGAS
Claudio Bravo bukan satu-satunya pemain Tim Nasional Chile yang berhasil membawa gelar lain selain gelar juara tentunya. Pemain tersebut yaitu Alexis Alejandro Sánchez atau lebih akrab dengan nama Alexis Sanchez. Pemain yang bermain di Liga Premier Inggris bersama klub asal London Arsenal berhasil menjadi pemain terbaik turnamen Copa America 2016 dan berhak atas bola emas turnamen. Alexis menampilkan permainan yang tidak pantang menyerah sepanjang perhelatan turnamen akbar di benua Amerika ini. Dengan skill olah bola dan kecepatan yang ia miliki membuat setiap bek lawan  memberikan perhatian yang lebih pada dirinya. Sepanjang turnamen Alexis Sanchez berhasil melesakkan 3 gol dan menciptakan sepasang assist. Lewat pergerakan liarnya di lapangan membuat pemain Chile lainnya luput dari pengawalan pemain lawan sehingga pemain lain dari skuad La Roja berhasil mencetak gol.Â
Siapakah yang akan meraih sepatu emas Copa America 2016 ? Pertanyaan tersebut pastinya muncul bersamaan dengan dimulainya kompetisi antar negara tertua di dunia ini yang merayakan ulang tahun ke 100 lewat pegelaran Copa America Centenario USA 2016. Seiring dengan berakhirnya turnamen, maka terjawablah pertanyaan tersebut. Bukan pemain yang bermain di klub besar dan telah memiliki nama besar sebagai pencetak gol ulung seperti Gonzalo Higuain, Lionel Messi, dan Sergio Aguero yang keluar sebagai pencetak gol terbanyak melainkan penyerang tim juara Chile yang bermain di klub medioker Bundesliga Jerman TSG 1899 Hoffenheim, Eduardo Jesús Vargas Rojas. Gelar pencetak gol terbanyak di Copa America sebenarnya bukan pertama kali diraih oleh pemain bernomor punggung 11 tersebut. Pada Penyelenggaraan Copa America 2015, dirinya bersama dengan pemain Peru Jose Paolo Guerrero menjadi top skor bersama dengan raihan 4 gol sepanjang turnamen.Â
Walaupun menjadi top skor di turnamen terdahulu, Eduardo Vargas bukanlah favorit untuk menjadi pencetak gol terbanyak Copa America 2016. Hal ini tidak lepas dari penampilan kurang baiknya bersama TSG 1899 Hoffenheim di Bundesliga Jerman. Selain hanya membawa timnya finis satu tingkat di atas zona degradasi (peringkat 15), Eduardo Vargas hanya bermain 1506 menit dalam 16 pertandingan dan hanya mengoleksi dua gol dan menciptakan tiga assist di musim 2015-2016. Tentunya pencapaian tersebut sangatlah buruk bagi striker yang notabenya merupakan pencetak gol terbanyak di turnamen sekelas Copa America 2015. Namun semua keraguan tersebut di tepis oleh Eduardo Vargas lewat sumbangan 6 gol dari 6 laga yang dimainkan mantan pemain SSC Napoli tersebut di Copa America 2016, unggul atas Lionel Messi (5 gol) dan Gonzalo Higuain (4 gol). Empat dari enam gol yang dicetak pemain bertinggi badan 175 cm tersebut di buat kala skuad La Roja mengajari cara bermain bola kepada Mexico. Pada pertandingan tersebut Chile menang besar dengan skor 7-0.
COPA AMERICA CENTENARIO 2016 USA
- Juara : Chile
- Runner Up : Argentina
- Peringkat Tiga : Kolombia
- Tim Fair Play : Argentina
- Penjaga Gawang Terbaik : Claudio Bravo (Chile)
- Pencetak Gol Terbanyak : Eduardo Vargas (Chile/6 gol)
- Pemain Terbaik : Alexis Sanchez (Chile)
Johandy Lingkubi. Manado, 27 Juni 2016