Mohon tunggu...
Johandy Lingkubi
Johandy Lingkubi Mohon Tunggu... Tidak Ada -

Seorang yang ingin selalu lebih baik bagi diri sendiri, orang lain, lingkungan dan terutama untuk Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerdaslah dalam Memilih Jenis Transportasi Saat Mudik

6 Juni 2017   10:16 Diperbarui: 6 Juni 2017   10:19 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudik merupakan kegiatan dimana para perantau balik ke kampung halaman untuk bertemu sanak saudara dan teman-temannya. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi bagi hampir semua masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia pada umumnya melakukan tradisi mudik pada saat perayaan hari besar keagamaan seperti Lebaran dan Natal. Dengan mayoritas penduduk beragama Islam, maka tradisi mudik di Indonesia yang paling ramai yaitu saat menjelang hari Lebaran.

Mengantisipasi ramainya arus mudik Lebaran, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Perhubungan (KEMENHUB) banyak melakukan terobosan-terobosan yang baik agar setiap warga negara Indonesia mendapatkan pelayanan yang maksimal selama mudik. Pelayanan selama arus mudik harus maksimal karena pengguna moda transportasi baik darat, laut, dan udara akan meningkat pesat melebihi hari-hari biasa. Salah satu terobosan yang dilakukan oleh KEMENHUB yaitu program Mudik Gratis.

Program Mudik Gratis KEMENHUB bertujuan untuk :

  1. Menekan angka kecelakaan di jalan raya
  2. Pengendalian jumlah kendaraan saat Lebaran
  3. Melayani masyarakat dan meningkatkan keselamatan

Dari ketiga tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa KEMENHUB ingin para pemudik merasa nyaman saat mudik dan yang terutama keselamatan bagi pemudik supaya dapat bertemu dengan keluarga serta teman-teman di kampung halaman bersama merayakan hari yang penuh kebahagiaan.

Data dari KEMENHUB pada tahun 2015, korban meninggal akibat kecelakaan saat mudik berjumlah 694 orang sedangkan pada tahun 2016 berjumlah 558 orang. Memang terjadi penurunan jumlah korban jiwa selama musim mudik 2015 ke 2016 namun angka 558 tentunya bukan jumlah yang sedikit. Semua korban meninggal akibat kecelakaan di tahun 2015 dan 2016 menggunakan angkutan jalan (mobil dan sepeda motor). Angkutan jalan yang menjadi penyumbang terbanyak kecelakaan tersebut yaitu sepeda motor.

Berkendara dengan sepeda motor sangatlah beresiko apalagi saat perjalanan jauh yang memakan waktu lebih dari 4 jam karena normalnya manusia hanya mampu berkendara dengan baik selama 2 jam dan maksimal 4 jam. Mengantuk saat berkendara harus dihindari karena dapat mengakibatkan kecelakaan. 

Jika masih ada pilihan lain untuk mudik selain menggunakan sepeda motor, lebih baik beralih ke jenis transportasi lain. Jenis transportasi umum seperti kereta api, bus, pesawat, dan kapal laut setidaknya lebih aman. Menggunakan kendaraan umum memiliki banyak keuntungan yang tentu saja tidak kita dapatkan saat memilih berkendara dengan sepeda motor. Contohnya kita bisa menikmati perjalanan dengan bersantai ataupun tiduran saat kita mengantuk. Bersantai dan tidur merupakan hal yang tidak mungkin kita lakukan saat mengendarai sepeda motor. 

Tidak selamanya mudik menggunakan sepeda motor itu lebih berbahaya daripada menggunakan alat transportasi lain akan tetapi data membuktikan bahwa setiap tahunnya mudik menggunakan  sepeda motor lebih beresiko kecelakaan dan kita tidak bisa membantah data tersebut. Maka dari itu, ayolah beralih ke transportasi umum yang tentu saja resiko kecelakaannya lebih rendah dibandingkan sepeda motor. Apabila harus mudik menggunakan sepeda motor diharapkan memperhatikan baik-baik kondisi kendaraan dan fisik serta stamina diri sendiri atau yang paling baik dan tidak melelahkan daftarkan sepeda motor anda di Mudik Gratis KEMENHUB. 

Cerdaslah dalam memilih moda transportasi apa yang kita gunakanan dalam kegiatan mudik dan sekali lagi utamakanlah keselamatan anda. Semoga mudik saudara sekalian sesuai dengan yang direncanakan dan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah. Mohon Maaf Lahir & Bathin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun