Mohon tunggu...
1125yAD
1125yAD Mohon Tunggu... mahasiswa -

menulis sebagai refleksi atas kebaikan hidup

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Awan Penipuan Online Semakin Canggih

25 Mei 2018   05:16 Diperbarui: 25 Mei 2018   05:32 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transaksi melalui media online dewasa ini sudah menjadi tren, terlebih bagi generasi milenial. Selain praktis transaksi online banyak digandrungi lantaran harganya yang biasanya di bawah harga di toko dengan sistem penjualan konvensional. 

Menjamurnya situs penjualan online seperti Buka Lapak, Tokopedia, Lazada hingga penjualan melalui jejaring media sosial seperti instagram dan facebook tak pelak telah membuka ceruk pasar yang sangat "basah".Disamping menawarkan berbagai keuntungan dan kemudahan, transaksi secara online juga menyimpan keburukan yang mematikan. 

Sudah menjadi rahasia umum apabila banyak oknum yang memanfaatkan kebebasan dunia maya itu untuk melakukan berbagai tindak kejahatan. Pemerasan dan penipuan adalah salah satu sisi kelam dunia penjualan online yang sering dikeluhkan oleh mayoritas masyarakat. Modusnya pun beragam. Dari model yang sederhana hingga dengan serangkaian pola -- pola yang rumit tak ubahnya sistem algoritma dalam komputer.

Tulisan ini jelas ada maksud dan tujuannya. Tak lain dan tak bukan karena saya sendiri adalah salah satu korban penipuan online. Entahlah saya sendiri tidak cukup mengerti mengapa saya bisa terjebak oleh lingkaran setan penipuan ini. Pasalnya saya sendiri adalah salah satu orang yang selalu kritis terhadap segala hal. Tapi mungkin ini takdir saya atau mungkin semacam hukuman bagi saya yang kadang bersifat jumawa atas apa yang saya miliki. Astaghfirullah...

Ya memang canggih modus operandi yang dijalankan penipu ini. Yakni dengan memanfaatkan akun media sosial orang -- orang terdekat di sekitar saya. Lebih tepatnya dia menggunakan salah satu akun bbm yang terdaftar sebagai teman saya. Supaya lebih jelas, kronologinya sebagai berikut. 

Di suatu siang hari yang panas dan terik sekitar 5 hari yang lalu ditambah dengan ujian bulan puasa yang harus kita nikmati itu, hehehe. Di hp saya muncul sebuah notifikasi yang muncul dari akun bbm saya. Cukup kaget juga lantaran sekarang banyak pengguna smartphone yang lebih memilih menggunakan aplikasi line maupun whatsapp daripada menggunakan bbm yang menurut saya sudah ketinggalan jaman. Ternyata broadcast tersebut datang dari teman smp saya dulu. Yang isi pesan tersebut yakni tentang penawaran promo berbagai produk elektronik. 

Disini bukan teman saya yang melakukanpenawaran tersebut, tetapi temannya yang "katanya" memilki sebuah toko di daerah mataram. Lebih tepatnya dia membantu temannya tersebut untuk mempromosikan barang yang dijualnya. 

Awalnya saya tidak terlalu menggubris, tetapi setelah saya perhatikan secara seksama, disitulah saya mulai tergiur dengan produk yang ditawarkan sekaligus sebagai starting point malapetaka yang akan menimpa saya, huffft.Singkat kata saya menghubungi penjual yang bersangkutan dan menanyakan tentang kebenaran dari informasi tersebut. 

Dimana jelas sekali harga yang ditawarkan semua produk yang dijualnya di luar nalar. Yaps semuanya di bawah harga pasaran dan keterpautan harganya sangat jauh dari harga normal. Sebagai contoh samsung s7 edge yang di situs jual beli online paling murah di kisaran harga 5 juta -- 6 juta an, tetapi di situ tertera cuma senilai 2, 5 juta dan lebih fantastis lagi diklaim produk itu original denga garansi 1 tahun (waaaaw). 

Lantas sang penjual menjawab benar informasi tersebut karena memang tokonya sedang mengadakan promo dan cuci gudang. Tapi yang membuat saya aneh mengapa dia juga menanyakan dari mana saya mendapat informasi tersebut. Karena saya sudah terlanjur tergiur, saya mengabaikan perasaan curiga yang melintas di benak saya. 

Terus saya menjawab bahwa saya mendapatkan info itu dari teman saya dan si penjual itu lantas menjawab bahwa teman saya itu pernah membeli barang di tokonya yang bersangkutan. Kemudian untuk menambah kepastian, langsung saja saya chat teman saya itu. Dan jawaban yang diberikan adalah pernyataan pembenaran dan pujian terhadap informasi dan kualitas barang tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun