Mohon tunggu...
Indonesia Hebat
Indonesia Hebat Mohon Tunggu... -

Indonesia Hebat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Stop Kampanye Hitam

2 Juni 2014   18:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:48 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kampanye hitam adalah sebuah pembodohan publik. Barang siapa melakukan pembodohan publik dengan sengaja menyebarkannya lewat media. Maka sesungguhnya dia telah menabur duri-duri untuk orang lain dan bahkan untuk dirinya sendiri.

Kampanye hitam hanya akan melahirkan permusuhan. Kampanye hitam bisa saja berbalik kearah yang menyebarkannya. Ibarat menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. Kampanye hitam menunjukkan ambisi sipenyerang. Menyamakan pilpres yang hanya sebuah pesta rakyat 5 tahunan. Dinodai dengan permusuhan dan istilah perperangan.

Memang banyak politikus dan elit partai yang sengaja membuat kampanye hitam. Mereka sengaja mengucapkan opini yang membuat para pengikutnya berubah garang. Masih ingat pernyataan salah satu tokoh bangsa yang menyamakan pilpres dengan perang. Walau maksudnya hanya untuk memberi semangat juang namun bergulir menjadi perdebatan dan betul-betul menimbulkan kekacauan.

Atau ingatkah kita dengan seorang penyanyi dangdut kondang yang menyebarkan isu SARA yang mengatakan ibu Jokowi Kristen? Akhirnya berbalik arah bahwa Ibu Prabowo sendirilah yang Kristen bahkan keturunan Yahudi.

Dengan fakta diatas maka penyebar kampanye hitam seakan menelan pil pahit yang terbuat dari kotorannya sendiri, bahwa semua yang digembar gemborkan tak mau memilih pemimpin kafir keturunan Yahudi, benci Amerika dan antek-antek asing akhirnya melumuri muka mereka sendiri.

Negeri ini adalah negara hukum, seharusnya penyebar kampanye hitam bisa dihukum sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Sayang sekali hukum di negeri ini tumpul keatas lancip dibawah. Hukum tak akan berani menangani para elit politik yang menyebar kampanye hitam itu.

Demikian juga dengan media yang berafiliasi terhadap aliran agama tertentu dan partai tertentu. Banyak dari media-media itu yang menyebar kampanye hitam terhadap capres dan cawapres yang menjadi pesaingnya. Walau ada UU ITE yang mengaturnya namun sepertinya tak berlaku untuk mereka.

Saya hanya menghimbau kepada para pendukung semua capres dan cawapres  untuk tidak mengikuti cara-cara "kotor" para elit politis. Jadilah pendukung yang cerdas dan sportif. Karena yakinlah bahwa rakyat sudah paham mana yang benar-benar bersih dan mana yang hanya pura-pura bersih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun