Minggu (1/2) siang kemarin, blusak-blusuk ke wilayah selatan sekitar 20 km dari Kota Yogyakarta, atau tepatnya di kawasan Kabupaten Bantul bagian barat daya - ditemui sebuah tempat yang cocok untuk refreshing. Suasananya alami, sejuk, lingkungan tenang disertai angin semilir sepoi-sepoi membuat pengunjung tempat ini merasa nyaman, aman dan damai.
Di situlah terletak Legokan Ngancar, sebuah lokasi yang permukaan tanahnya menikung dan turun agak terjal (bhs Jawa: legok) dikenal merupakan kawasan muara/tempuran Kali Bedog dengan Kali Progo (Dusun Mangir Kidul, Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul). Lokasi ini yang dulunya dibilang masyarakat sebagai daerah angker, namun sejak tahun 2008 secara bertahap telah berubah berkat rintisan Pak Basri, seorang pensiunan Pemda setempat yang mendirikan bangunan berupa rumah berbentuk gubuk sekaligus sebagai area untuk usaha kuliner dengan menu utama iwak kali, khususnya wader goreng.
[caption id="attachment_394401" align="aligncenter" width="300" caption="masuk lokasi Legokan Ngancar (jm)"][/caption]
[caption id="attachment_394402" align="aligncenter" width="300" caption="gubuk tempat menikmati kuliner (jm)"]
[caption id="attachment_394403" align="aligncenter" width="300" caption="suasana yang alami (jm)"]
[caption id="attachment_394404" align="aligncenter" width="300" caption="deretan gubuk bisa dipilih (jm)"]
[caption id="attachment_394405" align="aligncenter" width="300" caption="pak Basri, pengelola kuliner Legokan Ngancar (jm)"]
Berkunjung ke kawasan ini memang banyak yang bisa dilakukan, ada yang sengaja datang untuk melepas lelah sekadar menikmati kesejukan dan keindahan alamnya, ada yang menyalurkan hobi mancing, bahkan tempat ini pernah menjadi lokasi out-bond mengingat di sana ditemui sarana flying-fox melintas di atas muara sekitar 100 meteran, menjulang dari arah utara ke selatan.
Namun bagi para penggemar kuliner ‘merakyat’ serasa kurang lengkap bilamana belum menyicipi menu-menu khas yang ditawarkan di lokasi ini. Rumah makan Legokan Ngancar menawarkan kepada setiap pengunjung sekaligus menyediakan tempat sederhana untuk bersantai sambil menikmati hidangan yang tersedia. Beberapa gubuk/gazebo ala kampung juga ada. Bahkan untuk rombongan kecil tersedia tempat yang relatif luas, bisa untuk meeting atau pertemuan komunitas tertentu.
Ada pun menu-menu yang terangkum dalam daftar, antara lain:wader goreng, sambel welut, mangut ikan gabus, gabus goreng, welut goreng, lele goreng, udang goreng, gurameh goreng/bakar/asam pedas.
Menu tersebut dilengkapi: sayur lompong, cha kangkung, sayur asam, daun ketela, dan urap beserta aneka sambel seperti: sambel bawang, terasi, tomat, tempe dan sambal kecap. Sedangkan minuman tersedia: teh, jeruk (panas/es), soda gembira dan produk minuman pabrikan lainnya.
[caption id="attachment_394406" align="aligncenter" width="300" caption="sajian menu iwak kali (jm)"]
[caption id="attachment_394407" align="aligncenter" width="300" caption="menu utama, wader goreng (jm)"]
[caption id="attachment_394408" align="aligncenter" width="300" caption="wader goreng (jm)"]
[caption id="attachment_394409" align="aligncenter" width="300" caption="daftar menu dan harga (jm)"]
Menurut ‘komandan’ rumah makan Legokan Ngancar, Bapak Basri dalam perbincangan dengan penulis menyebutkan bahwa hidangan menu di sini semuanya merupakan produk lokal. “Ikan-ikan kami peroleh dari setoran para pencari ikan, bahkan dari luar wilayah kecamatan Pajangan juga disetorkan ke sini. Stok untuk ikan kali lumayan, lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan konsumen,” ujarnya.
“Terutama untuk kebutuhan hari-hari libur atau akhir pekan (Sabtu dan Minggu) biasanya pengunjung yang datang untuk menikmati iwak/ikan kali jumlahnya banyak, warungnya jadi ramai sehingga kami perlu menyediakan sekaligus menyiapkan segala sesuatunya agar terpenuhi. Kami sengaja menciptakan suasana: Nyaman di Gubug - Enak di Lidah,” tambahnya.
Kesehariannya, Pak Basri dalam menjalani usaha kuliner selalu dibantu oleh Bu Basri dan anak-anaknya. Ada juga beberapa karyawan yang ikut membantu bilamana pengunjung memenuhi rumah makan khas iwak kali ini, yaitu mbak Gina dkk yang selalu siap melayani konsumen sesuai permintaan masing-masing menu yang dikehendakinya. Bagi pengunjung yang hendak bertandang ke rumah kuliner Legokan Ngancar bisa juga menghubungi no.hp 087838412298 - untuk memesan tempat serta hidangan apa yang akan dinikmati di tempat kuliner ini.
Senada dengan Pak Basri, warga setempat bernama Mas Tohir didampingi Ageng yang kebetulan menjadi pengantarku ke lokasi ini menuturkan, “iwak kali sekarang sedang nge-trend, mas. Banyak digemari orang, apalagi kalau pencari ikan mendapatkan jenis sidat atau pelus – lumayan banyak yang menyukainya. Bisa juga dimasak di tempat makan ini,” demikian dikatakan Mas Tohir.
[caption id="attachment_394410" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu gubuk tempat makan (jm)"]