Sungguh, gara-gara persoalan sepele kerap membuat diriku terkecoh sehingga cenderung lalai. Setidaknya kehilangan kontak antarkompasianer saat berselancar mengarungi kompasiana.com. Dulu, ketika awal-awalnya bergabungmedium ini diriku cepat tanggap siapa teman-temanku yang online bersamaan. Cukup melihat pic/foto profilnya lantas kontak simultan berupa sharing dan connecting berlanjut.
Namun kini “ada sesuatu lain” dan setelah kucermati seksama ternyata sebagian teman telah mengubah pic/foto profilnya. Ini tentu berdampak, terutama ketika diriku browsing cepat untuk mencari kawan berbagi. Pandangan visualku sering terkecoh karena tampilan penanda baru yang beda dari biasanya. Kecuali mereka ikutan nimbrung diskusi forum sekaligus “mengenalkan” pengubahan penanda tersebut.
Dari sisi aturan main yang berlaku di media/jejaring sosial online memang hal ini tidak dilarang. Siapa pun boleh mengganti pic/foto profil (penanda) setiap saat. Yang penting suka-suka gue, mungkin begitu seperti dilakukan melalui medium facebook atau sejenisnya.Jika memang demikian adanya maka terjadilah apa yang dinamakan edit profil berkali-kali, saban hari pun tak masalah. Semuanya bergantung si empunya penanda dan suka-suka memasang atau menampilkannya.
Sebagai bagian dari komunitas kompasiana.com diriku menjadi tak layak untuk mengingatkannya agar pic/foto profil jangan diganti/diubah. Tentu dengan maksud agar gampang dicari atau gampang dikenali saat online bersama. ... (halah sok nyaran ....). Ini mah urusan hak individu atau seseorang untuk mengekspresikan sekaligus mengaktualisasi dirinya. Betapa pun demikian tetap kuhargai sebagai teman.
Permasalahan yang menarik untuk didiskusikan adalah apa gerangan yang melatar belakangi terjadinya penggantian/pengubahan penanda tersebut? Mengapa hal demikian dilakukan? Ini belum banyak terungkap, agak sulit dipahami tentang sikap-sikap subyektif yang di dalamnya mencerminkan kepentingan tertentu.
Apabila dilihat dari sisi bentuk fisik pic/foto profil-nya – bisa jadi karena ingin tampil lebih keren,pingin bentuk baru atau “ganti baju” menjelang lebaran dengan wajah baru, gaya baru, penanda baru, atau meniru teman lain karena melakukan hal yang sama, dan yang penting tampil beda ....! Kalau pengubahan penanda berlangsung satu atau dua kali untuk selamanya mungkin masih bisa dikenali, tapi jika setiap saat berganti penanda tentu akan mengurangi intensitas berinteraksi bagi yang sering melakukan browsing cepat mengarungi kompasiana.com
Sedangkan dilihat dari pilihan sikap yang melatar belakangi penggantian atau pengubahan penanda itu dilakukan – boleh jadi karena dirinya termasuk tipe orang yang terlalu lincah, superaktif, kurang setia, tidak percaya diri (PD), memiliki perilaku labil, gampang berubah, mudah terpengaruh, bosenan dan ingin tampil lain dari biasa, sudah narsis masih ingin lebih narsis lagi? Hidup adalah untuk-ku bukan untuk-mu...he-he unik. Atau bisa juga pengubahan penanda karena ingin kreatif coba-coba aplikasi baru dan sejenisnya. Inisangatlah relatif dan subyektif untuk menyimpulkannya. Semua bergantung itu tadi .... keunikan masing-masing.
Yang jelas, diriku kerap terkecoh dengan adanya penggantian pic/foto profil atau penanda tersebut. Terlebih jika melangsungkan browsing cepat - seringkali terabaikan sejumlah teman dan pada gilirannya diriku “kehilangan” kesempatan berinteraksi di kompasiana.com. Gejala demikian harap dimaklum, seiring padatnya kegiatan dan semakin gencarnya arus informasi yang perlu dipilah/dipilih, menyebabkan diriku cenderung lola, apalagi sudah terkontaminasi “virus” teman-teman yang setiap waktu “nongkrongin” medium interaktif ini. Demikian sekadar tulisan singkat sore hari, maaf bila ada kata kurang berkenan, lepat nyuwun sapurane. Salam untuk semua temanku.*
JM (9-8-2011).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H