Lokasinya amat mudah untuk dikunjungi, tempat berjualan “nasi soto rakyat” ini berada di pinggir jalan menuju Pelemsewu atau tepatnya di belakang Kantor Samsat Pembantu di Ds.Druwo, Jalan Parangtritis Km.5, Bangunharjo, Sewon, Bantul - Yogyakarta. Di situlah berdiri warung sederhana: Nasi Soto Ayam Pak Suko yang buka setiap pagi hari yaitu pukul 06.00 WIB - sampai habis.
Dengan gaya dan penampilannya bersahaja, Pak Suko dibantu oleh isteri yang selalu setia dan tekun melayani setiap pembeli. Sejak lepas subuh beliau sudah berada di lokasi/tempat usahanya, menyiapkan serta meramu bumbu kemudian memasak soto ayam yang bahan-bahan sudah direncana beberapa waktu sebelumnya. Khusus untuk masakan soto ayam, Pak Suko memilih bahan bakar yaitu arang kayu, sedangkan untuk menggoreng cemilan digunakan gas/elpiji melon.
[caption id="attachment_391486" align="aligncenter" width="300" caption="Pak Suko siap melayani pembeli (jm)"][/caption]
[caption id="attachment_391487" align="aligncenter" width="300" caption="memasak soto berbahan bakar arang (jm)"]
Seperti pada umumnya para penjual makanan yang saban pagi berlokasi di tepian jalan,soto ayam racikan Pak Suko ini sudah mulai buka pukul 06.00 WIB. Menu soto ayam juga dilengkapi makanan ekstra lain seperti kerupuk dan camilan yaitu tempe goreng. Di samping itu tersedia minuman seperti teh manis/tawar panas/es, jeruk panas/es, tersedia pula berbagai macam minuman kopi.
Mengenai harganya cukup murah meriah, untuk menu Nasi Soto Ayam Rp 6.000 per-mangkok, teh dan jeruk panas/es Rp 2.000 per-gelas. Minuman kopi rata-rata Rp 2.500 per gelas. Sedangkan setiap 1 tempe goreng dan kerupuk Rp 500,-Pernah ditemui pula menu kudapan lain (sebagai titipan) seperti susu kedelai, kacang gorengdan sebagainya. Pendek kata, setiap pembeli yang datang, jika ingin merasakan nikmat dan nyamleng-nya menu rakyat sederhana nasi soto ayam Pak Suko ini > cukup membawa duit Rp 8.000 (nasi soto dan minum) sudah bisa memenuhi kebutuhan sarapan pagi.
[caption id="attachment_391490" align="aligncenter" width="300" caption="nasi soto Pak Suko (jm)"]
[caption id="attachment_391491" align="aligncenter" width="300" caption="tempe goreng (jm)"]
[caption id="attachment_391492" align="aligncenter" width="300" caption="nyamleng bikin kangen (jm)"]
Soto ayam Pak Suko sebenarnya tergolong warung yang belum lama berada di lokasi tersebut, sekitar 5 bulan lalu ia mulai menempati untuk berjualan. Sebelumnya beliau bercerita berjualan soto pakai gerobak keliling seputaran Jalan Parangtritis Km. 5, 6, dan 7, saat itu sering mangkal sementara di lingkungan Kampus Akademi Kebidanan (Akbid) dan di belakang kampus Institut Seni Indonesia (ISI), sekitaran belakang Kantor Samsat, kawasan Sewon Bantul. Lokasi mangkal terakhir ini kemudian dipilih sebagai tempat untuk mendirikan warung kecil sederhana, setelah mendapat izin dari pemiliknya.
Ditanya mengapa memilih berjualan soto ayam, Pak Suko yang berasal dari Ds. Bintaos, Tepus, Kabupaten Gunungkidul mengisahkan perjalanan hidup yang sudah beberapa tahun bekerja di sebuah perusahaan, menjadi supir pengangkut barang/produk antarkota untuk disetorkan ke beberapa wilayah di DIY dan Jateng. Namun mengingat persaingan yang begitu ketat di sektor swasta ini akhirnya perusahaannya mengalami kolaps/bangkrut dan terpaksa ia harus menganggur.
Menghadapi suasana sulit demikian, Pak Suko yang selalu berpenampilan sabar dan bersahaja akhirnya memilih untuk bekerja tidak ikut orang lagi. Kreativitas yang ada dalam pemikirannya itulah yang mendorong untuk beralih usaha mandiri yaitu berjualan nasi soto ayam, sebagai pilihan untuk menunjang kebutuhan hidup keluarganya. Niatan yang terbesit dalam pikirannya, diungkapkan Pak Suko bahwa bilamana usaha yang sedang ditekuni ini berjalan lancar dan membuahkan hasil, akan menguliahkan anak perempuannya sebagai anak tunggal yang hampir lulus SMA Wonosari, Gunungkidul.
Minggu pagi tadi (18/1), ketika penulis berkunjung di warungnya, Pak Suko yang selalu didampingi isterinya berjualan dan anaknya bernama Susi ikutan membantu setiap hari libur sekolah, mereka terlihat kompak sedang melayani pembeli atau para pelanggannya. Lebih jauh dikatakan bahwa setiap hari libur jumlah pembeli cukup banyak, bergantian datang bahkan bisa mencapai kisaran 100 hingga 200-an lebih pembeli, sedangkan pada hari biasa rata-rata pembeli mencapai 80 - 100-an orang.
[caption id="attachment_391493" align="aligncenter" width="300" caption="suasana warung soto Pak Suko (jm)"]
[caption id="attachment_391494" align="aligncenter" width="300" caption="Bu Suko dan anaknya, ikut melayani pembeli (jm)"]
[caption id="attachment_391499" align="aligncenter" width="300" caption="setiap siang, Bu Suko menyiapkan bahan utk keperluan besok (jm)"]
Warung nasi soto sederhana bumbu/racikan Pak Suko dan keluarganya ini memang tergolong kuliner yang murah-meriah, tempat parkir kendaraan (motor dan mobil) lumayan luas dan gratis namun harus ditempatkan rapi supaya tidak mengganggu lalu-lalang kendaraan lain yang melintas di sekitarnya.
Pesan singkat yang perlu dicatat bagi pembaca yang budiman > Jika anda hendak bepergian/bertamasya menuju Pantai Parangtritis (Bantul) dari arah Kota Yogyakarta, bisa mampir icip-icip menikmati hidangan Nasi Soto Pak Suko, tempatnya di belakang Kantor Samsat, Jalan Parangtritis Km.5 Druwo, Sewon Bantul (DI Yogyakarta). Atau, boleh juga sekadar untuk memenuhi kebutuhan sarapan pagi sederhana, silakan datang dan menikmati nasi soto serta kudapan ala kadarnya. Dijamin rasanya nyamleng dan bikin kangen…