Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Murah Tertawa, Itu Khas Indonesia loh…

9 Mei 2011   19:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:54 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada hari tanpa tawa. Itulah yang sering ditemui dalam kegiatan sehari-hari di tengah pergaulan masyarakat tercinta ini. Dalam kondisi “darurat” pun kadang masih diselingi canda dan tawa. Selalu tertawa atau murah tertawa ini menunjukkan sekaligus membuktikan bahwa kita sebagai bangsa yang ramah, murah hati, wajah lembut, berharapan damai, permisif, bisa serius tapi santai (tak serius banget namun selalu diramu dengan sikap santai). Inilah kekhasan bangsa Indonesia.

Dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang berasal dari negara manca, yang terbiasa bekerja keras, on time, penuh keseriusan dalam menekuni bidangnya – bahkan semakin lebih serius lagi bilamana mengalami hambatan dalam bekerja. Ini mengindikasikan bahwa mereka selalu atau sangat menyukai tantangan, suka berpikir keras untuk mencari cara terbaik dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

Perkara mana yang baik atau tidak terhadap perbedaan kebiasaan tersebut, diriku tak hendak mempermasalahkan lebih jauh. Yang jelas, tulisan ini hanya akan menekankan bahwa tertawa itu penting di dalam kehidupan, tentu dengan harapan supaya manusia tidak selalu “tegang” dalam bertindak dan berperilaku.

[caption id="attachment_108297" align="alignnone" width="300" caption="tertawa itu sehat"][/caption] Belakangan ini, tertawa mulai banyak diaplikasikan sebagai metode untuk tindakan penyembuhan, meminimalisir rasa takut, mengurangi rasa sakit, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan secara umum dapat disebutkan bahwa tertawa merupakan obat dalam menikmati hidup. Dengan perkataan lain, tertawa itu bisa menyehatkan jiwa dan raga manusia. Jika ditelusuri secara lebih rinci, tertawa itu mempunyai banyak mafaat antara lain:

  • Tertawa dapat mengurangi rasa khawatir. Sebab, seseorang tidak dapat tertawa dan merasa takut secara bersamaan. Secara fisik itu tidak mungkin. Tertawa juga mengurangi sumber dan ukuran rasa takut kita.
  • Tertawa dapat mengurangi rasa menyendiri. Sebab, tertawa membuat kita ingin bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain sehingga meringankan rasa kesendirian.
  • Tertawa mengurangi agresi dan konflik. Orang yang tertawa tidak akan berbuat kasar atau marah pada orang lain.
  • Sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat dengan tertawa, kadar hormon stres pun berkurang, jantung dan sistem peredaran darah lebih sehat, serta otot menjadi lebih rileks.
  • Tertawa adalah sumber latihan jantung yang sehat, khususnya bagi orang yang telah berusia lanjut. Selain itu, juga akan membuat pola nafas khusus yang baik bagi kesehatan organ-organ pernapasan.
  • Tertawa bekerja seperti virus karena menyebar dengan cepat. Menyebarkannya ke seluruh dunia akan mengurangi kemarahan dan kekerasan.
  • Kesehatan mental menjadi lebih baik dengan tertawa. Stres berkurang, begitu pula rasa marah dan khawatir, tapi rasa bahagia dan sikap positif meningkat.
  • Membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan mampu memecahkan masalah. Kepuasan kerja pun meningkat. Kita dapat bekerja lebih keras namun merasa nyaman - sehingga produktivitas meningkat.
  • Semua orang bisa tertawa, manusia dilahirkan dengan bakat untuk tertawa. Sense of humor tidak terlalu diperlukan untuk tertawa.
  • Tertawa adalah proses alami yang dapat mengurangi rasa sakit, baik secara fisik maupun emosional. Ini adalah obat alami dari tubuh sendiri. Banyaklah tertawa dan Anda akan merasakan ternyata hanya butuh sedikit obat untuk menikmati hidup (http://masenchipz.com).

Uraian di atas mengartikan bahwa betapa pentingnya tertawa, karena menyehatkan. Melihat, merasakan dan merespons sesuatu yang lucu, unik, atau sesuatu yang aneh seringkali mendatangkan tawa. Begitu halnya sentuhan-sentuhan simbol berupa gambar, suara, kata/tulisan, atau sajian info jenaka maupun komedi melalui media komunikasi yang ada di sekitar kehidupan kita pun secara spontan sering mengundang tawa.

Dalam psikologi komunikasi, tertawa itu sendiri tidak lain merupakan suatu ekspresi seseorang yang sedang dalam keadaan senang, riang, gembira dan merasakan sesuatu yang mendatangkan rasa terhibur karena ada sesuatu yang memang layak untuk ditanggapi dengan tawa. Tertawa lepas, terbahak-bahak, terpingkal-pingkal, tersenyum, juga menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi bahagia, melepaskan diri dari kepenatan, beban pikiran atau tekanan kejiwaan.

Dikompasiana pun diriku kadang terpingkal-pingkal, ngakak-ngakak sendiri setelah membaca beberapa postingan kawan-kawan kompasianer – seperti manakala Mbahwo.com dan Bain “Onthel” Saptaman mulai melancarkan “ke-konyolan-nya.” Tak perduli pagi, siang, petang, tengah malam pun - kalau pas beliau mulai melontarkan joke-joke yang sering menggelitik – menyindir – kadang “memelintir” sorotan terhadap sebuah fenomena di luar kelaziman. Sering diriku terpingkal dan ngakak dibuatnya…

Nah, tertawa karena ada sesuatu yang memang lucu atau aneh - tanpa disadari sesungguhnya telah menstimulus diri kita menjadi lebih sehat. Kini banyak kalangan membuktikan aspek positif yang ditimbulkan setelah tertawa. Kebiasaan bangsa kita yang selalu bersikap fleksibel sesungguhnya dikenal pula sebagai bangsa yang khas murah tertawa, di mana-mana akan sering dijumpai orang tertawa, dan itu sebagai pertanda bangsa yang sehat.*

JM (10-5-2011).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun