Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mudik Lebaran di Yogyakarta dan Bankom Breaker Radio HT

9 Juli 2016   23:34 Diperbarui: 9 Juli 2016   23:46 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menyusuri kota Yogyakarta dan sekitarnya sejak Minggu 3 Juli (H-3) hingga 9 Juli (H+3) hari ini menampakkan gejala padatnya arus lalulintas terutama di beberapa ruas jalan startegis. Hilir mudik kendaraan pribadi roda dua dan roda empat, terutama kendaraan pribadi roda empat berplat nomer luar kota ikut memadati beberapa ruas jalan.

Di Kulonprogo saja, menurut pantauan Posko Monitoring Arus Mudik Lebaran, pada H-3 tercatat sebanyak 43.069 kendaraan melintas disepanjang jalan nasional di wilayah Kabupaten Kulonprogo. Dengan perincian mobil pribadi 19.175 kendaraan, 22.173 motor dan 1.687 bus (Kedaulatan Rakyat, 5/6, hal.6).

Sedangkan kepadatan arus balik di tempat yang sama terpantau pada H+2 sebanyak 61.918 kendaraan yang didominasi mobil pribadi dan motor (Kedaulatan Rakyat, 9/6, hal.3). Itu baru arus mudik yang melintas di Kulonprogo, belum yang  datang dari arah utara melintasi Sleman dan timur (Prambanan), serta Gunungkidul.

Barang tentu situasi pada (H-3) menunjukkan para pemudik sudah memasuki/datang di  Yogyakarta, baik pemudik yang singgah maupun pemudik warga asli namun bekerja di luar daerah. Demikian halnya pada H+3 (hari ini) beberapa ruas jalan antarkota dalam provinsi cukup ditemui pemandangan padat merayap, terutama di seputaran lampu merah sebagai arus balik bagi pemudik untuk kembali ke tempat asalnya bekerja.

Di seputaran Yogyakarta sendiri tercatat daerah-daerah rawan kemacetan seperti Jalan Solo/depan Ambarrukmo Plaza, simpang Jombor, Condongcatur, Monjali, Jalan Wates/Pasar Gamping, Prambanan, Jalan Kaliurang.

Di tengah kota jalur padat merayap antara lain: Jalan Malioboro, Jalan Bhayangkara ke arah utara/Stasiun Tugu, Perempatan Gondomanan hingga kawasan belakang Hotel Garuda/Abubakar Ali. Juga kepadatan saat lebaran sering ditemui di Jalan Wonosari, Jalan Prangtritis, kawasan terminal Giwangan, Jalan Imogiri.

Tradisi mudik yang melintas/bertujuan ke Yogyakarta saban tahun berlangsung saat lebaran, dan saat-saat liburan sekolah atau hari besar maupun long weekend, pastinya Yogyakarta selalu menjadi pilihan untuk dikunjungi. Di samping sebagai destinasi wisata kedua setelah Bali, Yogyakarta dengan budaya dan keunikan serta kekhasannya tidak banyak ditemui di tempat lain.

Dari amatan penulis di lapangan, ternyata situasi dan kondisi kepadatan arus lalulintas ini telah mendapat perhatian dari pihak yang berkompeten. Dishub DIY beserta jajaran, kepolisian, PMI, dan instansi terkait serta para relawan komunitas ikut berperanserta memfasilitasi pos pengamanan untuk memantau, membantu, mengantisipasi, menangani masalah yang terjadi sehingga kelancaran arus mudik dan arus balik lebaran secara umum berlangsung aman dan lancar.

Bankom Breaker Radio HT

Yogyakarta memang boleh dibilang sebagai kota yang ramah dan nyaman. Keramahan dan kenyamanan ini tidak hanya terwujud dalam cara bertutur kata, santun dalam bertindak, dan masyarakatnya yang familier. Lebih dari itu, keramahan dan kenyamanan juga terwujud dalam sikap kegotong-royongannya, bantu-membantu antara sesama manusia, yang semuanya dilakukan secara serius namun santai (sersan).

Berkait masalah mudik lebaran dan musim liburan panjang, di mana Yogyakarta dan sekitarnya ‘diserbu’ pendatang/pengunjung – nampaknya menggugah warga yang tergabung dalam organisasi bernama: Organisasi Radio Amatir RI (ORARI), Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), komunitas para breaker/relawan radio HT (Handy Talky) – dengan mendirikan pos-pos bantuan komunikasi (bankom) bagi pemudik di titik-titik jalur strategis, terutama membantu dalam  pelayanan informasi yang dibutuhkan demi keamanan dan kenyamanan selama berada di kawasan Yogyakarta, baik dalam berlalulintas mudik, arah/tujuan yang akan ditempuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun