Nah, barang tentu dari konsep yang berbeda satu sama lain dalam hal meraih cita-cita seperti sekilas digambarkan di atas, menunjukkan bahwa banyak langkah yang bisa ditempuh oleh manusia untuk meraih cita-citanya.
Di satu sisi, ada kalangan yang memang untuk memenuhi impiannya berpegang teguh pada cita-cita atau ambisinya setinggi langit, namun pada sisi lain ada pula yang bercita-cita cukup simpel dan praktis, berfokus pada kegunaan/manfaat dengan bercita-cita setinggi pohon nyiur.
Jikalau ada pertanyaan, manakah cita-cita yang paling baik dan benar atau layak dipilih untuk dilakukan? Setinggi langit atau setinggi pohon nyiur?
Kalau boleh penulis menjawab: semuanya baik dan benar, bergantung paradigma masing-masing. Paradigma dimaksudkan sebagai konsep yang ada dalam benak manusia ketika mendekati masalah yang akan/sedang dihadapi.
Setiap pilihan paradigma tentu akan berimplikasi dan menuntun manusia menjalani cara yang perlu ditempuh untuk meraih cita-cita yang diharapkan.
Bisa juga dianalogikan bahwa setiap mahasiswa yang telah merampungkan/lulus kuliahnya, akan bekerja sebagai/menjadi akademisi atau bekerja menjadi praktisi sesuai kepakarannya. Semua itu adalah pilihan.
Demikian sekadar berbagi di awal pekan ini, salam hangat untuk semuanya.
JM (18-10-2021).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI