Dalam kondisi demikian, proksimitas info yang hendak disampaikan, jangan sampai dilupakan bilamana diharapkan 'laris manis' dikonsumsi banyak kalangan.
Di lingkungan internal kita sendiri sebenarnya sering ditemui, bahkan setiap saat admin Kompasiana selalu melemparkan pilihan topik, terutama untuk membantu kontributor artikel supaya jangan sampai 'kehabisan amunisi' untuk memroduksi karya tulisnya.
Setidaknya melalui agenda yang telah di-setting sedemikian rupa dan telah diperhitungkan bahwa topik-topik pilihan itu merupakan persoalan publik yang sedang/perlu dipikirkan, dibahas sehingga terbangun opini serta mengundang perspektif baru, bahkan sangat mungkin memberi input bagi pihak berkompeten untuk menyusunan strategi kebijakan lebih lanjut.
Nah, lagi-lagi betapa perlunya memerhatikan proksimitas info yang hendak disampaikan kepada publik agar menggugah atensi khalayak, menumbuhkan interaksi dan menghidupan suasana yang semakin dinamis.
Karenanya pula, topik-topik yang dikemas dalam bentuk apapun, termasuk ketika kita berkompasiana jangan sampai melalaikan sikap maupun perilaku khalayak yang semakin kritis dalam mencari, memilah dan memilih informasi guna memenuhi kebutuhan serta kepuasannya tersebut.
Kecuali bila topik-topik yang dipublikasikan di ruang publik media ini memang tidak menghendaki dikonsumsi banyak orang/khalayak, tak perlu berinteraksi sehingga nilai proksimitas tidaklah dianggap penting. Cukup dinikmati sendiri, selfie sendiri, atau tertawa/senang sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya sendiri pula.
Demikian sekilas berbagi di awal pekan ini, salam sehat (lahir & batin) semuanya, tetep selalu waspada karena pandemi belum berakhir. Â Â Â
JM (13-9-2021).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI