Di pantai Parangtritis dan pantai Parangkusumo yang sebagian besar lingkungannya dipenuhi fasilitas akomodasi maupun penginapan, kios souvenir, warung makan belum menampakkan keasliannya. Terlihat tidak semuanya buka, banyak pelaku industri wisata yang masih menutup usaha mengingat persiapannya memang belum optimal.
Namun demikian di zona pinggiran pantai ditemui beberapa kelompok orang, terlihat para pengunjung terkonsentrasi di zona ini, hanya duduk-duduk santai menikmati suasana alam sekitar, deburan ombak/gelombang air laut dan terpaan angin yang tiada henti.
Yanti (24) beserta rombongan dari kota Yogyakarta yang sempat ditemui penulis di lokasi menuturkan: "sudah lama saya tidak melihat alam pantai, daripada kelamaan sumpek terkungkung di rumah aja -- mending kita berkunjung ke sini. Mencari hawa segar, lepaskan pikiran jenuh sejak virus corona mewabah," imbuhnya.
Hal sama bisa dilihat di pantai Cemoro Sewu, beberapa komunitas pengunjung berada di titik tertentu, tepian pantai yang ditumbuhi pohon cemara berjajar memenuhi dataran bergelombang.Â
Pohon-pohon cemara yang sengaja ditanam sebagai pencegah abrasi merupakan pilihan tempat bersantai di bawah suasana rindang dilengkapi gazebo berbahan kayu alami.
Berlanjut menyusuri kawasan pantai paling barat, akhirnya penulis sampai di Pantai Depok. Â Lokasi ini ternyata menjadi sasaran/tujuan para wisatawan, paling padat dikunjungi dibanding pantai-pantai lain.
Suradi dan Nanang, petugas parkir ketika berbincang dengan penulis menyebutkan "kini suasana Pantai Depok kembali rame, setelah tutup selama tiga bulan.Â
Para pengunjung mulai berdatangan, berasal dari kota Yogyakarta, Sleman, dari Kedu/Magelang. Semoga ini bisa berlanjut menambah kegiatan dan kesejahteraan warga di sini," ujarnya.